Up pagi-pagi nihh. Vote yang banyak yaa 👇👇
Entah gimana, selasa kemarin wattpad lagi gangguan gitu. Kesel banget sebetulnya wkwkwk.
Tp yaudah lah ya.
Happy reading ❤️
***
Sudah tiga hari.
Tiga hari aku tidak pulang ke rumah. Sudah tiga hari pula, aku hanya tidur dua jam perhari, dan juga makan tidak teratur.
Sudah hal biasa sebetulnya, malah terbilang sangat lumrah bagi aku dan juga bagi keluargaku. Aku terlampau sering tidak pulang, tidak makan, dan juga tidak tidur. Apalagi ayahku, dia tahu betul, jika terkadang aku bahkan bisa tidak pulang selama seminggu, jika aku belum mendapatkan berita.
Namun, kali ini. Tiga hari yang di anggap biasa saja oleh keluargaku itu. Tidak bisa ku anggap biasa saja.
Kenapa?
Karena selama tiga hari ini, bukannya aku belum mendapatkan berita. Berita mengenai Ethan Widjaya kemarin saja masih sangat hangat di perbincangkan khalayak ramai. Namun, aku sengaja menyibukan diriku, dengan pekerjaan apapun, dengan liputan apapun, demi bisa melupakan kejadian memalukan itu.
Kejadian, aku yang membuka celana aku di hadapan laki-laki, yang baru saja ku ketahui adalah Geralt. Calon suami Mitha, adik sepupuku sendiri.
Sephiris Geralt Widjaya.
Aku mengacak rambutku frustasi, untuk yang ke puluhan kalinya. Semakin aku memikirkannya, semakin rasanya aku ingin menghilang di telan bumi.
Panggil saja aku murahan. Atau apalah sebutannya.
Aku sama sekali tidak masalah, jika yang melihatku dalam keadaan seperti itu, adalah temanku, misalkan mas Dirga, atau pak Beni sekalipun. Jujur aku tidak masalah. Karena dengan mereka, hal paling buruk yang akan terjadi kepadaku hanyalah, hamil dan juga di cap sebagai pelakor.
Tapi ini?
Bukan hanya karena dia adalah calon suami adik sepupuku. Tetapi karena laki-laki itu seperti mempunyai kuasa yang entah bagaimana bisa di takuti oleh segelintir orang.
Contohnya pak presiden, yang kata Ethan kemarin, baru saja di ancam oleh Geralt. Hanya untuk membeli istana bogor. Dan Ethan tidak mungkin membual. Aku jelas percaya dengannya. Karena waktu itu dengan jelas ia mengancam pak Bumi prakoso tepat di depanku.
Coba bayangkan. Hal besar apa lagi yang dapat ia lakukan? Mengancam seseorang dengan status sosial paling tinggi di sebuah negara macam presiden saja adalah hal mudah yang dapat ia lakukan.
Apalagi dengan gadis gila macam aku? Yang seluruh warisan kakeknya sedang di kuasai oleh laki-laki itu.
Mungkin aku hanya tinggal menghitung bulan saja, untuk di musnahkan olehnya, atau mungkin bahkan tinggal menghitung hari.
Aku menggeleng keras. Bangkit dari kasur single milik salah satu penginapan sederhana di bilangan Jakarta pusat. Dan mengambil jaketku.
Aku mengunci pintu kamarku, ketika aku sudah berada di luar kamar. Kemudian berjalan keluar untuk mencari mini market terdekat dan segera membeli beberapa botol obat batuk dan pilek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfeliĉa
Romance(COMPLETED) . . Lucu. Takdir seakan sengaja menaruhku -yang tidak ada apa-apanya sama sekali, di tengah-tengah orang-orang super sempurna, seperti keluargaku yang lainnya. Dan membuat serangkaian kejadian yang membuatku semakin merasa tidak di butuh...