Yuhuuu aku datang....
Wkwkwk👇 di vote dulu yukk sebelum bacaaa 👇
***
Aku tertawa miris.
Aku tidak percaya dengan apa yang barusan ku lakukan. Sudah barang tentu dia jijik dengan aku. Bagaimana bisa aku sempat berharap kepada laki-laki di depanku ini, hanya karena barusan ia sedikit membuatku tersentuh?
"I know," kataku nyaris berbisik.
Ingin menangis rasanya saat ini juga. Melihat bagaimana terkejutnya Geralt setelah melihat badanku, mendengar dengan jelas bagaimana laki-laki ini menyebutku menjijikan.
Aku mengalihkan pandangku dari Geralt. Kemudian menunduk untuk bisa mengambil baju hijau yang tadi ku jatuhkan.
Sebelum aku kembali berdiri, aku menghembuskan nafasku panjang. Berusaha keras untuk membuat perasaanku tidak terkoyak dan tetap stabil.
Aku menegakkan badanku "You need to leave-"
Kataku tak tuntas karena tiba-tiba saja Geralt kembali melangkah mendekat ke arahku.
"Jangan mendekat," kataku memperingati Geralt supaya ia tidak mendekat ke arahku dan dapat melihat tubuhku dengan jelas.
Tetapi Geralt seakan tuli, ia tetap melangkah mendekatiku.
"Aku akan berteriak kalau kamu semakin mendekat!" Kataku.
Geralt berhenti, tatapannya fokus menatap wajahku. Sementara aku hanya bisa menatapnya semabari menahan tangis, karena baru saja mempermalukan diriku sendiri.
"Jovelyn," katanya melangkah satu kali lagi. Tangannya kemudian terangkat, Ia mengelus pinggangku hangat dan menariknya untuk bisa menempel kepada tubuhnya.
Aku berteriak sembari meronta ketika Geralt mendekapku erat "Aku bilang jangan mendekat!"
"Kamu benar, Aku jijik," Geralt menelusupkan tangannya di rambutku "Aku jijik dengan diri aku sendiri, Jovelyn. Aku jijik karena masih bisa merasa ingin menyentuh kamu di saat-saat seperti ini," katanya terdengar sangat frustasi, tepat di telingaku.
Nafasku memburu "berhenti mempermainkan aku Geralt!"
"Memikirkan bagaimana kamu bisa dengan santainya menginap di rumah dokter sialan itu. Membuat aku kehilangan akal sehat," Geralt menjeda kalimatnya "Rasanya aku ingin membakar rumah sakit ini. Bagaimana bisa kamu melakukan itu?" kata Geralt.
"Stop,"
"Apakah kamu mau tahu seberapa besar aku menginginkan kamu?" Tanya Geralt ketika wajahnya ia sejajarkan dengan aku.
"..."
"Let me show you," kata Geralt lembut, seraya tanganya meremas pinggangku pelan.
Aku tanpa sadar memejamkan mataku, ketika Geralt membelai pipiku lembut. Merasakan bagaimana hangatnya tangan pria itu ketika menyentuh pipiku.
"Dengarkan aku baik-baik Jovelyn," kata Geralt.
Tangannya dengan sangat pelan mulai menyentuh bahuku, di mana di sana ada bekas lukaku. Ia mengelusnya lembut.
Aku menarik nafasku putus putus ketika ia mengelusnya. Kemudian menghembuskan nafasku dengan sangat sulit ketika ia mencium bahuku.
"Kamu harus tahu kalau kamu cantik," kata Geralt. Tangannya mulai turun ke dekat dadaku, kemudian ia menciumnya lagi.
Bulu halusku meremang, saat untuk yang pertama kalinya kulit bekas terbakarku menyentuh permukaan bibir seseorang.
"Badan kamu indah," kata Geralt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfeliĉa
Romance(COMPLETED) . . Lucu. Takdir seakan sengaja menaruhku -yang tidak ada apa-apanya sama sekali, di tengah-tengah orang-orang super sempurna, seperti keluargaku yang lainnya. Dan membuat serangkaian kejadian yang membuatku semakin merasa tidak di butuh...