32

84K 7.1K 95
                                    

Geralt menahan tengkukku.

Ketika kepalanya menempel dengan kepalaku, ketika hidungnya menyentuh pipiku di saat bibirnya bergerak tepat di atas bibirku dengan terlatih, aku rasanya seperti mau pingsan.

Sentuhannya...

Harum tubuhnya...

Bahkan hemusan nafas hangatnya...

Semuanya tercampur menjadi satu, membuatku tidak bisa menolaknya barang sedetikpun. Belum lagi di tambah sebelah tangannya yang sedari tadi memeluk pinggangku sangat erat.

Aku bisa gila!

Cara dia menyentuhku, cara dia menciumku. Semua hal yang dia lakukan kepadaku seakan-akan ia memang menginginkanku.

Mendambakanku, begitu besar.

Geralt semakin menekanku ke pintu, sementara aku hanya bisa terdiam sembari memejamkan mataku.

Jantungku berdebar tak karuan. Dentumannya mengantam keras dadaku, sampai rasanya jantungku ingin keluar dari tempatnya.

Ini tidak baik.

Saat ini rasanya seperti ada sesuatu yang mendesak ingin keluar dari dalam tubuhku. Seperti gunung api yang ingin meletus. Aku menemukan sesuatu yang sudah lama ku pendam dalam-dalam.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Untuk sepersekian detik, ciumannya melemah, dan aku dapat merasakan Geralt menghirup pipiku sangat dalam. 

Seketika rasanya menjadi kosong ketika bibirnya tidak bergerak lagi.

Iya Kosong. Bahkan sebelum aku bisa memecahkan perasaan apa yang tengah kurasakan ini.

Tanpa sadar, entah karena terbuai atau apa, aku mulai menarik tengkuknya, seakan memintanya untuk kembali menciumku seperti tadi.

Lalu Geraltpun menurutiku, ia menciumku lagi mendesak. Dapat ku rasakan bibirnya yang tersenyum kala ia menciumku kali ini.

Oh tuhan.

Sebelumnya, aku tidak pernah merasa di inginkan sebegitu besar oleh seseorang, bahkan oleh keluargaku sendiri.

Apalagi di dambakan oleh seseorang, aku bahkan tidak pernah memimpikannya.

Tapi hari ini, aku menemukannya. Perasaan ini, perasaan yang selama ini ku cari. Perasaan di inginkan. Bukan sebagai teman. Tetapi sebagai wanita.

Aku merasakannya ketika bersama dengan Geralt. Aku akhirnya menemukannya.

Geralt kemudian menggigit bibirku pelan. Dan membuatku sedikit terkejut atas tindakan impulsifnya itu.

Entah bagaimana, ketika aku terkejut atas gigitannya itu, bayangan Mitha tiba-tiba terlintas di kepalaku. Dan membuatku seketika saja tersadar.

Mitha.

Laki-laki ini akan menikah dengan Mitha. Dan aku dengan santainya sedang bercumbu dengannya.

Sialan!

Aku segera mendorong tubuh Geralt sekuat tenaga, hingga ia melepas pagutannya dari bibirku. Bukan, bukan bermaksud untuk menyalahkan Geralt, tetapi untuk menyadarkan diriku atas kesalahan apa yang baru saja aku lakukan.Tapi sialnya, ia terdorong hanya sedikit dari tubuhku.

Aku mengambil nafas sebanyak-banyaknya sembari memegang bibirku dengan jemariku. Wajahku sangat panas. Jantungku berdentum hebat, di tambah dengan bulu halusku yang sepenuhnya sudah meremang, akibat mendapat sentuhan berlebih dari laki-laki yang belum lama ini terus saja mengganggu fikiranku.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang