Ranjau typo yaa...
❤️Happy reading!!!❤️
***
Bulu halusku meremang.
Aku menahan tengkuk Geralt. Sementara Geralt dengan sangat sensual terus saja mengusap pinggangku yang masih tertutup baju.
Fikiranku kacau. Apalagi setelah Geralt menarik tubuhku untuk menempel sepenuhnya dengan tubuhnya yang panas. Panas dalam artian sebenarnya, panas karena terlalu lama berendam di dalam air ini.
Aku melenguh ketika Geralt memindahkan wajahnya dari posisi kiri menjadi kanan, dan hidung kami bersentuhan dengan sensual.
"Shit!" Umpatku di sela-sela ciumannya.
Aku sama sekali tidak bisa menolaknyam dan itu sangat bahaya jika aku sampai terlarut semakin dalam.
Geralt tersenyum selagi bibirnya masih menyatu dengan bibirku, kemudian ia memasukan jemari-jemari sebelah tanganya kedalam rambutku dan dengan sangat lembut mengarahkan kepalaku untuk bergerak ke posisi yang ia suka.
Aku memundurkan kepalaku, hingga tautan kami terlepas sedikit, hanya sedikit "Bagaimana kalau ada orang yang tiba-tiba masuk," kataku selagi ia masih menciumku
"Tidak akan ada yang datang. i've booked the entire hotel," Katanya, Sementara tangan kannanya mulai turun untuk memegang bokongku.
Pantas saja di sini tidak ada orang.
Semakin lama tangannya bergerak semakin sensual di tubuhku. Aku yakin aku akan gila sekarang.
"Geralt!" Pekikku ketika ia meremas bokongku pelan.
Aku mendorong bahunya keras, dan ciuman kami harus terlepas karena itu. Tetapi sebelah tangannya masih setia untuk memegang pinggangku.
Aku bernafas dengan memburu sembari menatapnya. Begitu juga dengan dirinya, tatapannya gelap ketika menatapku.
Untuk beberapa saat kita hanya terdiam sembari saling pandang seperti ini.
Ya tuhan! Dia sangat memikat.
Aku mengigit bibirku gugup, bahkan rasa bibirnya yang sedikit berasa wine masih bisa ku rasakan di bibirku.
"Dont you ever do that. Ketika kita sedang di luar, dan di depan banyak orang," kata Geralt seraya wajahnya kembali mendekat.
"Kenapa?" Bisikku di sela-sela nafasku yang memburu.
Geralt mengusap rahangku lagi "karena aku mau melakukan ini kalau kamu mengigit bibir kamu seperti itu," katanya dan langsung saja mengigit bibir bawahku yang sebelumnya sudah puas ia lumat.
Aku tanpa sadar melenguh. Kemudian ketika aku sudah berada di puncak gairahku. Tiba-tiba saja Geralt terdiam.
Bibirnya tidak lagi bergerak. Badannya dengan sempurna menempel di badanku, seperti sedang bersandar. Dan ketika aku membuka mataku. Aku tahu aku harus berterima kasih kepadanya, karena aku tidak tenggelam di dalam gairahku, dan membuat diriku sendiri menyesal.
Ia tertidur.
Geralt yang sedang mabuk ini tertidur di dalam pelukku. Aku menggeser kepalanya yang berat itu ke arah bahuku, kemudian menyandarkannya di sana.
"Good," gumamku seraya tersenyum
***
"kamu bercanda, kan?"
Geralt tersenyum, lalu kemudian ia menggengam tanganku dan menuntunku untuk mengikutinya.
"Aku sudah bilang untuk percaya pada aku, kan?" Kata Geralt
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfeliĉa
Romance(COMPLETED) . . Lucu. Takdir seakan sengaja menaruhku -yang tidak ada apa-apanya sama sekali, di tengah-tengah orang-orang super sempurna, seperti keluargaku yang lainnya. Dan membuat serangkaian kejadian yang membuatku semakin merasa tidak di butuh...