47.

57.8K 5.1K 186
                                    

Aku mengkerutkan keningku.

Geralt tampak, hm... Sedikit, kusut?

Dasinya sudah tak terpasang dengan rapih dan hanya ia sampirkan di lehernya, kemudian kancing teratas di kemejanya juga sudah tak terpasang. Belum lagi wajah tegangnya yang membuatku seketika bergidik.

"Sedang apa kamu di sini?" Kataku kepadanya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Geralt mendongak cepat ketika mendengat suaraku. Ia kemudian, menatapku dari ujung kaki hingga ke ujung kepala, seakan pria itu sedang memeriksa sesuatu di tubuh aku. Lalu setelahnya pria itu menghela nafasnya begitu lega. Urat-urat tegang yang berada di sekitar rahang dan lehernya juga berangsur-angsur menghilang.

Ada apa?

"Hi," kata Geralt lemah.

"Kamu meninggalkan rapat di kantor aku hari ini, hanya karena mau ke sini?" Tanyaku, sedikit bernada tidak percaya.

"Iya," kata Geralt.

Aku mendengus. Jadi dia membatalkan rapat dua miliar dengan kantorku, dan malah datang ke sini hanya karena janjian dengan Roselin kemarin?

"Dan membatalkan kerjasamanya juga? Masalahya apa? Perusahaan aku kurang kompeten begitu?"

Dan aku sangat kesal. Tetapi pertanyaannya, apakah aku kesal karena ia dengan semena-mena membatalkan kerja sama, atau karena mengetahui fakta kalau ia ke sini karena janjian dengan Roselin?

Geralt mengkerutkan keningnya "tidak. kapan aku bilang membatalkan? aku hanya meninggalkan meeting,"

Maksudnya, tiba-tiba meninggalkan meeting tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan membuat semua orang di kantor aku berfikir kalau dia telah kecewa dan membatalkan kerja sama, begitu?

"Meninggalkan begitu saja? Tanpa penjelasan?"

"Aku punya alasan, tapi tentu saja tidak aku katakan kepada mereka. Mereka bukan siapa-siapa untuk tahu kegiatan aku," katanya menunjukku samar.

Aku menaikan sebelah alisku "tentu saja mereka akan berfikir kamu membatalkan kerja sama."  Gumamku kecil

Sementara Geralt, hanya menatapku sembari bernafas dengan terengsal. Terlihat sama sekali tidak ingin menjawab.

"Ya, apapun itu lah. Roselin belum datang. Aku akan meninggalkan kamu di sini, sebentar lagi Oma akan datang dan menemani kamu berbicara sebelum Roselin datang," kataku mengingat percakapan yang ku curi dengar kemarin.

"Apa?" Kata Geralt, alisnya berkerut sempurna.

"Kamu mau ketemu Roselin, kan? Dia belum datang," aku melihat ponselku, memastikan lagi bahwa sekarang masih jam sepuluh pagi "dia masiha ada shooting di-"

"Jovelyn..." Selak Geralt sembari menghela nafasnya

"Apa?" Kataku.

"Kenapa kamu tidak bilang?" Kata Geralt setengah frustasi.

Aku mengkerutkan keningku. Kenapa aku harus bilang-bilang sama dia, perihal Roselin yang sudah berada di rumah atau belum?

Dan haruskah ia bernada segitu frustasinya, hanya karna tidak dapat bertemu dengan Roselin sekarang?

"Kamu sudah janjian dengan Roselin kemarin. Harusnya kamu tahu kalau Roselin tidak akan ada di rumah saat pagi," kataku

Geralt berdecak dan sama sekali tidak menghiraukan perkataanku, ia malah menghampiriku kemudian langsung memegang keningku.

"Shit!" Umpatnya, setelah jemari-jemari hangatnya meliputi keningku.

Aku refleks memundurkan kepalaku. Lagi-lagi rasanya seperti ada percikan di dalam tubuhku.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang