Empat puluh tiga up nihhh... 😁
Ayo dong komen yang rameee wkwkwk. Biar aku makin semangat wkwkwk.
***
Jam sepuluh malam.
Aku baru turun dari pesawat, dan di bandara aku masih harus menunggu, karena tampaknya Geralt tidak sengaja bertemu dengan kolega bisnisnya.
Dan sekarang dia sedang mengobrol di suatu ruangan yang aku tidak perduli di mana letaknya, sedangkan aku dengan perasaan amat bosan di suruh menunggu di ruangan VIP bandara.
Aku sudah bilang kepadanya, aku akan pulang duluan, tetapi ia memaksa untuk mengantarku pulang, dan melihatku masuk ke dalam rumah.
Aku menghela nafasku.
Sudah hampir satu jam dan Geralt belum sama sekali menampilkan tanda-tanda akan datang.
Aku hendak mengiriminya pesan. Tetapi ponselku lebih dulu berdering dan menampilkan nama orang lain, sebelum aku sempat memencet apapun.
Aku mengkerutkan keningku.
Jam sebelas malam, dan doker David menelfonku. Apakah ada masalah dengan rencana penerbangan kami minggu depan?
Aku menggeser tombol hijau pada ponselku lalu kemudian aku menempelkannya pada telinga kananku.
"Hallo," kataku
"Hallo Jovie,"
"Jovelyn," tekanku malas untuk yang kesekian kalinya.
Dokter David berdeham "Ya, Jovelyn. Kamu belum tidur?"
"Ada apa dok?" Kataku tidak menjawab, dan malah menimpali pertanyaannya dengan pertanyaan lagi.
"Begini, sepertinya ada sedikit data yang perlu kamu isi, dan juga foto yang kamu kasih ke saya, kurang. Apa mungkin kita bisa ketemu besok?"
"Masalah operasi di korea?" Tanyaku.
"Ya, kamu hanya perlu bawa tiga lembar foto lagi, dan mengisi beberapa data. Karena sistem di rumah sakit di sana agak sedikit rumit,"
Aku menganggukan kepalaku walaupun aku tau kalau dokter David tidak akan melihatnya "oke. Besok di klinik?"
"Jangan. Jangan di klinik,"
Aku mengkerutkan kengku "jadi?"
"Besok kebetulan saya libur. Kita bisa ketemu di luar. Gimana kalau Anomali?"
"Jam berapa?" Tanyaku.
"Jam empat sore? Atau terserah kamu,"
"Oke. Besok, jam empat sore di Anomali," kataku tanpa mau memperpanjang obrolan kami.
"Oke. Kalau begitu sampai besok Jovie," kata dokter David bersemangat.
"Jovelyn," tekanku lalu segera menutup saluran telephone.
"Besok? Jam empat, di Anomali. Selatan?"
Aku terlonjak karena mendengar suara Geralt yang tiba-tiba terdengar.
"Geralt. Please, berhenti melakukan itu," kesalku karena laki-laki ini selalu saja mengagetkanku.
"Aku sudah mengetuk tadi. Tapi kamu mungkin tidak dengar karena sibuk dengan telfonmu. FYI saja aku tidak bisa kalau besok," kata Geralt percaya diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/228623245-288-k872071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfeliĉa
Romance(COMPLETED) . . Lucu. Takdir seakan sengaja menaruhku -yang tidak ada apa-apanya sama sekali, di tengah-tengah orang-orang super sempurna, seperti keluargaku yang lainnya. Dan membuat serangkaian kejadian yang membuatku semakin merasa tidak di butuh...