38.

65.2K 6.1K 99
                                    

Typo bertebaran yaa wkwkwk. Aku baru sempet nulis ini jam sembilan malem tadi.

Soalnya baru selesai lembur wkwkwk. Kelar nulis aku langsung up gak pake di cek lagi. Soalnya takut kemaleman. Jadi tolong di koreksi oke👌

Semoga suka yaa...

❤️❤️❤️ Happy reading!!!  ❤️❤️❤️

***

Aku membuka mataku.

Dan hal pertama yang kucari adalah ponselku yang semalam sedang ku charge, di nakas sebelah tempat tidurku.

Iya tempat tidur. Di dalan sebuah pesawat yang tujuh jam yang lalu baru saja ku ketahui bernama sama dengan namaku.

Jovelyn.

Aku menghembuskan nafasku seraya kembali berbaring di atas kasurku. Mengumpulkan kembali nyawaku yang seperempatnya masih melayang di alam mimpi.

Sekarang jam dua dini hari. Di luar jendela, awan-awan bergumul berwarna abu-abu dan langit masih terlihat gelap.

Entah bagaimana. Ketika tadi kubuka mataku, satu pertanyaan yang langsung muncul di otakku adalah

Dimana Geralt?

Aku menyibak selimutku, menyampirkannya di seputar bahuku agar bahuku tetap terasa hangat. Kemudian aku memakai sandal pesawat dan berjalan ke arah pintu.

Saat ku buka pintu kamar, aku langsung dapat melihat Geralt yang sedang sibuk dengan laptopnya sembari menelfon seseorang.

"Ya, tanda tangan saja dulu," kata Geralt dengan seseorang di telfonnya.

Dia menelfon di atas pesawat?

Aku berjalan mendekat ke arahnya kemudian duduk tepat di kursi seberangnya. Geralt melirikku, kemudian ia memberikanku senyum tipis sebelum kembali mengobrol dengan orang di telephone.

"Anggarannya sudah keluar? Kalau begitu, bangun saja." kata Geralt.

"Nanti siang hubungi saya lagi saja. Iya, saya tutup," kemudian Geralt menutup telfonnya.

"Good morning," kata Geralt seraya menarik nafasnya panjang.

"Kamu tidak tidur?" Tanyaku langsung, selepas ia melepas earphonenya.

Geralt tersenyum lagi "aku fikir kamu tidur,"

Aku mengeratkan selimut di bahuku seraya menarik kakiku naik untuk meringkuk di atas kursi "iya, tadi,"

Geralt menutup laptopnya lalu menyandarkan tubuhnya kebelakang "sebaiknya kamu tidur lagi,"

"Bukannya sebaiknya kamu yang tidur?" Balasku.

Geralt menaikan sebelah alisnya, ia tersenyum jenaka ketika ia menatapku setelahnya  "kamu mengkhawatirkanku?"

"Tidak. Kapan aku begitu?"

Geralt tertawa kecil kemudian dengan tidak terlalu kentara ia memutar bola matanya "Fine. Karena aku terlalu lelah berdebat denganmu, Jovie. Aku akan tidur," kemudian Geralt berdiri dari kursinya.

MalfeliĉaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang