"Gunung atau laut?"
Aku mejawab "laut," kemudian aku langsung bertanya "Cantik dan pintar, atau jelek dan baik?"
"Cantik dan pintar tentu saja," kata Geralt yang seketika saja membuatku merasa kalau ia sedang memperjelas hubungan kami.
Maksud aku, semua orang juga tahu kalau aku sama sekali tidak cantik dan pintar.
"Apakah kamu ingin menikah suatu saat nanti?" Tanya Geralt
"..." aku tak menjawab. Bukan karena tidak bisa menjawab. Tapi lebih kepada, aku malas membicarakannya.
Geralt melangkah satu kali, setelah sudah sepuluh menit aku tidak menjawab pertanyaanya.
Masalahnya, aku mungkin tidak akan menikah...
"Kenapa kamu ingin menikah dengan Mitha?" Tanyaku
"Karena Mitha meyakinkanku untuk menikahkinya,"
"Maksudnya?"
Geralt tersenyum "giliran aku yang bertanya, Jovie. Berapa umur kamu?"
Aku menjawab "dua puluh lima," kemudian memilin ujung-ujung bajuku yang sedang terendam air "ulang tahun kamu?"
"Dua puluh april," Geralt menyugar rambut basahnya kebelakang dengan sangat sensual "kenapa kamu tidak mau menikah dengan aku dulu?"
"Sekarang juga tidak mau," jawabku cepat
Geralt menaikan sebelah alisnya kemudian ia dengan percaya dirinya, melangkahkan kakinya lagi.
"Apa?" Kata Geralt ketika ia melihatku yang sedang menatapnya tidak suka.
"Aku tidak berbohong," kataku
"Tapi aku merasa kamu berbohong,"
Aku mendengus.
Sudah tiga kali dia melangkah. Sementara aku belum sama sekali melangkah. Entah bagaimana pertanyaannya selalu tidak bisa ku jawab. Sedangkan ketika aku yang bertanya, dia selalu bisa menjawabnya.
"Siapa nama mantan pacar kamu?" Tanyaku kepada Geralt. Sedikit menohok.
Geralt sedikit tertawa "Aku tidak pernah pacaran,"
Aku menaikan sebelah alisku. Laki-laki macam dia tidak pernah pacaran?Dia fikir aku percaya?
Tentu saja tidak!
Aku memutuskan untuk melangkah satu kali ke arahnya "oh ya?" Tanyaku mengejek.
lalu Geralt ikut menaikan sebelah alisnya seperti yang aku lakukan "Kamu tidak percaya?" Tanya Geralt.
Aku mengedikkan bahuku acuh "keputusan aku mau percaya atau tidak,"
"Baik..." kata Geralt tidak mendebatku lagi.
Mungkin ia menyerah. Atau mungkin ia memang mengaku kalau tadi ia memang telah berbohong.
Aku menghempaskan tanganku di dalam air panas sembari menggoyang-goyangkan airnya. Jujur saja, berendam air panas di bawah bebatuan seperti ini memang agak menyeramkan, namun entah bagaimana caranya, di sini memang asik.
"Kenapa kamu berhenti merokok?" Tanya Geralt.
Aku menatapnya malas. Pertanyaan ini lagi...
"kenapa dari dulu, kamu selalu ingin tahu alasan aku berhenti merokok?" Tanyaku
"Kamu tidak bisa menjawab?" Kata Geralt menimpa pertanyaanku dengan pertanyaanya lagi.
Aku menghembuskan nafasku panjang "its a long story,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfeliĉa
Romance(COMPLETED) . . Lucu. Takdir seakan sengaja menaruhku -yang tidak ada apa-apanya sama sekali, di tengah-tengah orang-orang super sempurna, seperti keluargaku yang lainnya. Dan membuat serangkaian kejadian yang membuatku semakin merasa tidak di butuh...