43

11.7K 1K 109
                                    

Part terkahir di Korea!

Komen kalian ke mana :(
Makin turun komennya :(

***

Jam sudah menunjukkan pukul 14.30 dan mereka berdua baru saja sampai di Nami Island. Kurang lebih memakan waktu 45 menit dari Cheongyanni Station ke Gapyeong Station (stasiun terdekat dari Nami Island) dengan menggunakan kereta ITX (Intercity Train eXpress) dengan rute dari Yongsan Station di Seoul ke Chuncheon, propinsi Gangwon-do. Tiket kereta ITX ini adalah 5.700 Won. Setelah itu mereka berdua melanjutkan naik taxi ke Nami Island dari Gapyeong Station.

Nami, pulau dengan pohon-pohonnya yang khas memang terlihat sangat indah dan romantis pada musim salju, terletak di area Bendungan Cheongpyeong, di wilayah Chuncheon-si, Gangwon-do.

Nami, pulau dengan pohon-pohonnya yang khas memang terlihat sangat indah dan romantis pada musim salju, terletak di area Bendungan Cheongpyeong, di wilayah Chuncheon-si, Gangwon-do

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sam, kapan ya di Indonesia bisa liat pohon yang kayak gini?"

"Mungkin hari ini, hari esok atau nanti."

Dyba mendelik. "Malah nyanyi."

Sam terkekeh, ia mengecup pelipis Dyba. Dingin kulit wajah Dyba langsung terasa saat bibir Sam menempel di sana. Sam menggosok-gosok tangannya beberapa detik kemudian menempelkan telapak tangannya ke pipi Dyba. "Masih dingin gak?"

Dyba tersenyum manis, ia menggeleng. "Kamu giniin aku emang kamu gak dingin?"

"Kamu tiap malam ngasih aku kehangatan kok, jadi untuk gantinya ya nanti malam aja kasih aku jatah, pasti aku seneng."

Dyba berdecak, ia mencubit hidung Sam. "Itu mah maunya kamu aja!"

"Ya kan ayahnya mau ngunjungi si debay, jadi masa gak boleh?" Sam berlutut, ia mengusap perut Dyba. "Adek seneng kan? Gara-gara perkara ngidam keju sampai akhirnya bunda kamu main-main ke Korea. Tenang aja, nanti malam ayah kunjungi kamu kok."

Dyba memukul bahu Sam sambil menatap sekeliling, banyak yang memperhatikan mereka berdua. Dyba tersenyum ramah saat ada beberapa orang yang tersenyum ke arahnya. Ia sedari tadi menarik Sam agar berdiri juga tidak bisa, kekuatannya kalah dengan kekuatan lelaki itu.

Saat melihat lelaki itu sudah berdiri di hadapannya Dyba menghela nafas panjang. "Akhirnya ...."

"Apa?"

"Tau gak sih dari tadi diliatin orang."

Sam tersenyum geli, ia mencubit bibir Dyba yang sudah maju beberapa centi itu. "Gak papa, orang-orang bakalan paham kok. Lagi pula ini kan tempatnya romantis."

Dyba mengangguk-anggukkan kepalanya. "Berarti kalau gitu aku mau digendong boleh?"

"Kok jadi digendong?"

Bibir Dyba mencibik. "Katanya tadi tempat romantis, masa sekarang istrinya minta gendong malah gitu nanyanya?"

Sam mengacak-acak rambut Dyba yang tertutupi topi rajut itu. "Jangan ngambek ih, gendong belakang aja ya?"

DySam (After Marriage)  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang