06

17.1K 1.4K 54
                                    

"Reynold?"

Lelaki itu tersenyum, ia dengan santai duduk di depan Dyba. "Masih inget juga lo sama gue."

Dyba meneguk ludahnya kasar. "Kenapa lo bisa muncul lagi di depan gue?"

Reynold menggidikkan bahunya. "Udah takdir. Setelah lulus SMA gue gak pernah tau kabar lo, eh sekarang malah ketemu sama lo. Jangan-jangan kita jodoh."

Dyba memutar bola matanya malas mendengar itu. Ia menunjukkan jari manis sebelah kanannya kepada Reynold. "Mohon maaf gue udah punya suami."

Reynold membeku melihat itu, ia menatap Dyba tidak percaya. "Masih sama Sam?"

Dyba tersenyum, ia mengangguk dengan bangga. "Pasti dong."

"Gue kira udah putus."

Dyba menggelengkan kepalanya. "Alhamdulilah kita tetep bisa jalanin hubungan walaupun banyak yang ganggu." Dyba menekan kata 'ganggu' sambil menatap Reynold sinis.

Reynold yang melihat itu terkekeh. "Santai aja dong ngomong ganggunya. Gue dulu tuh cuma mau liat Sam emosi aja."

"Terus?"

"Terus semakin deket sama lo ternyata lo cantik, baik, jadi gue suka deh sama lo."

Dyba tersenyum sinis. "Sayangnya itu cuma kisah SMA klasik pada umumnya. Dan, ya sekarang lupakan aja, gue udah bahagia sama Sam."

Reynold menatap Dyba lekat. Aura perempuan itu semakin terpancar saat sudah dewasa seperti ini. "Tapi, gue masih suka sama lo, Dy."

Dyba berdiri walaupun nasi di piringnya masih banyak, mood makannya seketika menurun mendengar itu. "Gue udah selesai, permisi, Rey."

Reynold ikut menghentikan makannya, ia mengikuti langkah Dyba untuk mengambil troli belanjaan. Dyba berdecak melihat Reynold yang berjalan di sampingnya. "Mau ngapain sih, Rey? Gue udah nikah, jangan ganggu gue!"

"Gak peduli sih lo udah nikah atau belum."

"Alasan kamu ke mall gara-gara ini, Adyba?"

***

"Dyba! Sayang!" teriakan Sam itu menggelegar di penjuru rumah. Ia baru saja sampai di rumah dengan menenteng dua plastik sebuah merk fried chicken ternama.

Sam meletakkan plastik itu di meja makan saat tidak mendengar suara Dyba sama sekali. Sam melonggarkan dasinya, jasnya sudah ia buka dan meninggalkan kemeja putih yang sudah digulung sampai siku. Sam naik ke lantai atas dan membuka kamar. Dahinya mengernyit saat tidak ada Dyba juga di dalamnya.

Sam turun, ia menghampiri pos satpam. "Pak, Dy ada pesan ke mana gitu gak sama bapak?"

Pak Hadi gelagapan. "Mohon maaf, Den saya lupa ngasih tau. Tadi Non Dyba bilang mau keluar ke mall."

Sam mengangguk. "Makasih, Pak, saya pergi dulu."

Pak Hadi ikut mengangguk, ia membuka gerbang rumah saat Sam sudah memasuki mobilnya. Sam mengendarai mobil Lexus keluaran terbaru itu dengan cepat ke arah mall terdekat dari rumahnya. Beberapa menit ia mengendarai mobil sampai akhirnya ia sudah ada di parkiran. Saat di parkiran mobil ia tersenyum melihat mobil Dyba ada di sana.

Sam keluar dari mobil, ia mulai memasuki mall dan matanya menjelajahi mall itu untuk mencari istrinya. Sam berdecak saat ia tidak melihat tanda-tanda adanya Dyba di sekitarnya. Ia mengeluarkan ponsel dan menelpon istrinya, tetapi ponsel Dyba tidak aktif.

DySam (After Marriage)  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang