23

12.4K 1.1K 40
                                    

Dyba membuka pintu ruangan Sam dan langsung menemukan tatapan dua lelaki yang terarah kepadanya dan gadis kecil di gendongannya. Dahi Dyba mengernyit saat melihat tamu Sam, lelaki itu seperti tidak asing.

"Bintang?"

Sam menatap Dyba bingung. "Dari mana kamu tau dia Dy?"

"Lo kenal gue?" Bintang menatap tidak percaya ke arah Dyba. "Dan itu anak gue kenapa sama lo?"

"Oh jadi lo bapak yang gak tau kalau anaknya bahkan udah sampai lantai bawah? Anak seimut ini lo biarin aja! Untung dia ketemu sama gue, kalau ketemu sama orang lain udah dijual nih anak lo!" Dyba menurunkan Bella dari gendongannya dan gadis cilik itu langsung berlari ke arah Bintang.

Bintang memeluk anaknya itu. "Kamu kok bisa ke bawah?"

"Kan aku mau minta es klim, tapi papa ndak merhatiin aku ya udah aku kelual aja."

"Dy, kenal Bintang dari mana?"

Dyba duduk di sofa ruangan Sam. "Inget waktu kita masih SMA terus ke toko buku karena aku mau beli novel?"

"Yang berempat sama Chels sama Zi?"

Dyba mengangguk. "Iya, yang habis itu kamu marahin aku."

Sam menggaruk tengkuknya. "Iya. Terus apa hubungannya sama pak Bintang?"

"Dia cowok yang nabrak aku terus yang kamu pukulin."

Dyba terkekeh saat melihat mata kedua lelaki itu membulat apalagi saat mereka berdua saling pandang.

"Jadi lo cowok posesif itu?!"

"Papa! Jangan teliak-teliak, telinga aku budek nanti!"

Sam menahan tawanya saat mendengar Bintang yang tengah dipukuli oleh anaknya. "Oalah, jadi lo itu cowok yang buat hubungan gue sama Dy hampir renggang."

Dyba menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar kedua orang itu. Dyba menghampiri Sam dan duduk di paha kiri Sam. Ia menatap Bintang. "Anaknya ilang emang gak ngerasa gitu?" sindir Dyba sambil menatap sinis Bintang.

Bintang meringis. "Ya gue gak tau."

"Itu anak buatnya susah, malah gak diperhatiin lagi!"

"Buat anak itu enak bukan susah." Dyba tersentak saat mendengar jawaban kompak dari belakang dan depannya itu. Sam dan Bintang dengan kompaknya menjawab seperti itu.

"Kok kalian kompak? Dasar cowok!"

Mereka tertawa bersama dan itu membuat Dyba mengerucutkan bibirnya. "Tante jangan cembelut kayak bebek tau."

"Astaghfirullah anak lo Bintang! Lo ajarin apa sih?"

Bintang terkekeh, ia mengecup puncak kepala Bella. "Anak kecil itu lebih jujur. Oh iya lo sama pak Sam udah nikah atau masih pacaran?"

"Jangan manggil gue pak, gue ngerasa tua amat. Kalau ternyata kita kenal gini udah langsung aja manggil nama."

Bintang mengangguk. "Oke, jadi kalian dah nikah?"

"Udah, empat bulan yang lalu."

Bintang menganggukkan kepalanya mendengar itu. "Papa, mau es klim!"

Sam memajukan tubuhnya, ia menatap gadis kecil di pangkuan Bintang itu dengan lembut. "Namanya siapa sayang?"

"Alabella om muka celem."

Dyba dan Bintang tergelak mendengar itu. "Astaghfirullah Bintang, anak lo pasti ikut sifat lo ini. Gue ganteng kayak gini masa dibilang serem sih?"

Bintang menggidikkan bahunya. "Ngikut mamanya, mamanya julid soalnya."

Sam menghela nafas kasar, ia kemudian menatap lembut Bella. "Bella mau apa? Es krim? Mau om beliin?"

DySam (After Marriage)  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang