26

12.7K 1K 66
                                    

Dyba membuka pintu rumahnya dengan riang, katanya hari ini Bella akan datang ke sini bersama dengan Sam. Sampai sekarang Sam dan Dyba pun belum tau bagaimana mamanya Bella karena Bintang yang belum memperkenalkan mereka kepada istrinya itu.

Senyum Dyba merekah saat melihat Bella di depannya menggunakan dress berwarna biru langit dan rambutnya yang diikat pony tail.

"Assalamu'alaikum, tante."

Dyba membawa gadis cilik itu ke gendongannya, ia mengecup pipi bulat itu. "Waalaikumsalam."

Sam yang melihat pemandangan itu tersenyum, ia mengecup dahi Dyba sekilas kemudian masuk duluan ke rumahnya. Dyba menutup pintu dan membawa Bella ke dalam rumahnya.

"Bella mau es krim?"

Mata bulat itu langsung berbinar. "Es klim? Mau!"

Dyba tertawa, ia membawa Bella ke dapur. Saat Dyba membuka kulkas bibir mungil itu langsung menganga, ia menatap Dyba tidak percaya. "Tante, tante jualan es klim ya?"

"Ini semua kan untuk Bella."

Bella tersenyum manis, ia mengecup pipi Dyba dengan cepat. "Makasih tante."

"Sama-sama sayang."

Bella mengambil salah satu es krim di sana. "Tante, tulun aja, aku mau makan di bawah."

Dyba menuruti perkataan gadis kecil itu, ia menurunkan Bella dengan hati-hati dan Bella langsung mengacir begitu saja entah kemana. Dyba menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis kecil itu. "Bella, jangan lari-lari!"

"Sayang."

Dyba yang akan mengejar Bella terhenti karena panggiilan itu. Ia membalikkan badannya dan berdecak saat melihat penampilan Sam. "Gak punya baju mas?"

"Punya, tapi males."

Dyba menghampiri Sam, ia berjinjit dan mengecup pipi Sam. "Pakai baju dulu, gak enak diliat sama Bella."

"Eh, anak itu ke mana?"

Dyba menggidikkan bahunya. "Entah lari ke mana, tadi habis ngambil es krim langsung lari gitu aja. Sam, Bintang belum ada ngenalin emaknya Bella gitu?"

"Belum ada, kata Bintang dia lagi sibuk gitu. Mamanya Bella kerjanya jadi dokter bedah, makannya akhirnya Bintang yang bawa Bella."

Dyba mengangguk-anggukkkan kepalanya paham. "Entah kenapa aku punya firasat mamanya Bella itu seseorang yang kita kenal loh."

Sam memiringkan kepalanya, menatap istrinya dengan heran. "Kenapa gitu?"

"Matanya Bella kayak gak asing."

Sam berdecak, ia juga baru menyadarinya. "Iya aku baru ngeh."

"Eh, pintu pagar udah di tutup kan?"

"Udah, kenapa?"

"Alhamdulillah kalau gitu, takutnya Bella keluar rumah aja. Aku mau nyari Bella dulu, kamu pakai baju!"

"Pasangin atuh, yang."

Dyba memutar bola matanya malas, ia akhirnya menarik Sam ke kamarnya. Dengan asal Dyba mengambil satu kaos dan langsung memakaikan nya ke tubuh Sam. "Serasa punya bayi gede aku."

Sam meletakkan kepalanya di atas bahu Dyba. "Aku kan masih bayi."

"Bayi apaan segede ini?"

"Nyatanya masih suka nyusu sama kamu."

Mata Dyba membulat. "Itu bibir gak ada filter-nya ya?"

Sam menjauhkan kepalanya dari bahu Dyba, dengan tidak berdosanya ia menyengir. "Susah nge-filter kalau sama kamu."

DySam (After Marriage)  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang