Hola! Maaf update nya kemaleman :(
Tugas nauzubillah banyaknya, bentar lagi juga ujian akhir karena udah kelas 12 jadi tugas di gempur (sama kayak Sam yang gempur Dyba 😌)Yang masih melek sini-sini absen dulu
Happy reading ^^
***
Sam memeluk dengan manja perut Dyba, sesekali ia mengecupi perut yang sudah terlihat mulai membuncit itu. Badannya lemas, sedari tadi ia mual-mual terus dan berakhir dengan tiduran di paha Dyba menghadap perut Dyba.
Dyba mengelus rambut Sam. "Masih mual?"
"Enggak, tapi sekarang aku pengen."
"Pengen apa sayang?"
"Pengen bakso mercon."
Satu alis Dyba terangkat. "Bukannya kamu gak suka pedes?"
Bibir Sam mengerucut. "Sekarang pengen pedes-pedes, kayaknya juga enak bakso."
"Iya, iya, pesen online aja ya?"
Sam mengangguk. "Heem, lagian aku gak mau kamu tinggal."
Dyba mulai mengotak-atik ponselnya, ia memesan dua bakso mercon di warung langganannya. Setelah selesai Dyba kembali mengelus-elus rambut Sam.
"Buna ...."
Dyba merentangkan tangannya ke Rion, wajah bocah itu dipenuhi keringat. Melihat rentangan tangan Dyba membuat Rion menggeleng. "Yon ndak mau di peluk, Yon bau acem, naa."
Dyba terkekeh. "Buna mandiin?"
Rion berjalan ke hadapan Sam, ia menatap ayahnya itu. "Yayah, boleh?"
Sam tersenyum, ia mencubit pipi Rion. "Boleh mbul, biasa aja dong nanyanya."
Rion mengecup pipi Sam. "Makacih."
Sam mengangguk. "Cama-cama."
Rion tersenyum mendengar jawaban Sam itu. Mungkin hari biasanya ia akan mencari masalah dengan ayahnya itu, tapi semenjak Sam mual-mual ia jadi kasian kepada Sam.
"Mbul, tapi yayah boleh minta tolong dulu gak?"
Rion yang tengah memandang Sam itu kemudian tersentak. "Eh, apa yayah?"
Sam mengecup hidung Rion. "Mikirin apa sih sampai liatin yayah kayak gitu?"
Rion menyengir lucu, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Yon cuma mikil kepala yayah macih cakit?"
Sam langsung berpura-pura memegangi kepalanya sambil mengerang. "Aduh, sakit banget kepala yayah."
Rion tersentak, ia langsung memijat kepala Sam. "Eh, yayah. Yon pelu ngapain?"
Saat Rion berdiri tepat di depan wajahnya Sam langsung menangkap badan itu ke dalam pelukannya. "Yee, dapat."
Rion menunduk, menatap Sam dengan bibir yang di kerucutkan. "Ih, Yon kila yayah kenapa-kenapa."
Sam menciumi perut Rion. "Embulnya yayah wangi."
"Yon belum mandi loh."
Sam menggesek-gesek hidungnya di perut Rion, ia mengangkat baju Rion hingga perut embul itu terlihat. "Gak papa, enak bau kamu. Pasti dedek kamu nempel banget sama kamu nanti."
Rion menatap Dyba sambil mengangkat kedua alisnya. Dyba terkekeh pelan, ia berkata tanpa suara. "Gak papa, biarin aja."
Tangan Rion mengelus lengan Sam. "Yayah, bukannya yayah tadi minta tolong sama Yon? Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DySam (After Marriage) [Selesai]
Fiksi Remaja[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung) Kisah awal hubungan Samudera dan Adyba tidak hanya sampai di kisah itu. Saat ini, mereka tengah merasakan hiruk pikuk rumah tangga yang s...