31

14.1K 1.2K 124
                                    

Hello!
Maaf ya lama gak update soalnya aku lagi ujian akhir semester.
Untuk kalian yang lagi UAS juga semangat!

Happy reading, semoga suka ^^

***

Ketukan pintu ruangannya membuat Sam mengerjapkan matanya pelan. Rasanya semalam tidurnya nyenyak sekali, apalagi setelah bertemu bidadari surganya.

"Masuk," ucap Sam sambil merenggangkan tubuhnya.

Pintu ruangannya terbuka dan menampilkan Angel yang sudah rapi dalam balutan kemeja panjang dan rok selutut. "Pagi, Pak."

Sam mengangguk, ia menerima secangkir kopi yang diberikan Angel. "Pak, apakah saya boleh berbicara tentang hal semalam?"

Sam meletakkan cangkirnya, menatap Angel dengan heran. "Duduk. Kamu mau bicarakan tentang apa?"

"Ada masalah apa pak semalam? Bapak tidak ada memberitahu kami terlebih dahulu mengapa kami dipanggil."

Sam menatap Angel dengan menyelidik. "Saya berantem dengan istri saya karena ada bekas lipstik di kerah baju saya. Saya curiga ada yang masuk ke ruangan saya atau kalau tidak ada yang menyabotase CCTV. Kamu beneran tidak tau menau hal ini Angel?"

"Maaf Pak saya beneran tidak tau. Saya memang setelah izin pulang saya langsung ke rumah sakit, bapak boleh bertanya kepada petugas rumah sakit. Ibu saya harus ditemani setelah kemoterapi."

"Kalau saya tau kamu berbohong dan ternyata kamu yang melakukan ini semua, bagaimana?"

Angel menatap Sam dengan senyuman tipisnya. "Saya terima apapun yang akan bapak lakukan. Tetapi, bukan saya yang melakukan itu. Saya tau rasanya diselingkuhi. Saya juga gak mau menjadi orang ketiga diantara hubungan orang."

Sam menghela nafas kasar. "Istri saya marah besar."

Angel menatap Sam dengan ragu. "Pak, apa boleh saya mengeluarkan pendapat saya?"

Sam mengangguk. "Silahkan."

"Mengapa semalam Deni tau kalau ada sabotase CCTV padahal bapak belum ada memberitahu hal itu kepada kami?"

Dahi Sam mengernyit. "Kapan?"

"Saat bapak bertanya kepada dia berapa lama dia di kamar mandi. Setelah itu dia kan menggaruk hidung dan dia ngomong 15 menit berada di kamar mandi dan dia langsung ngomong 'saya tidak tau kalau CCTV ruangan bapak di sabotase.' Yang itu, Pak. Apakah sebelumnya Ridho sudah memberi tahu hal ini?"

Sam merenungi perkataan Angel, benar juga. Dyba juga pernah berkata tanda-tanda orang berbohong adalah menggaruk hidungnya. Sam mengambil ponselnya, ia menghubungi Ridho agar ke ruangannya.

Ketukan pintu ruangannya membuat Sam berkata, "Masuk!" Sam menggidikkan dagunya ke kursi yang ada di samping Angel. "Duduk, Dho."

Ridho mengangguk, ia duduk di samping Angel. "Apa apa, Pak?"

"Semalam, saat kamu menghubungi Deni, kamu ada memberi tahu kalau ada kemungkinan kalau CCTV saya di sabotase?"

"Tidak, Pak, saya kan menghubungi dia di depan bapak semalam, saya cuma ngomong kalau dia dipanggil bapak saja."

Sam mengangkat sebelah alisnya. "Beneran? Setelah itu kamu tidak ada berkata apapun kepada Deni saat kamu bertemu dengan dia? "

Ridho mengangguk mantap. "Benar, Pak. Saya tidak ada berbicara apapun kepada dia."

"Sebelum saya memberikan suatu tugas sama kalian saya ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu tentang Angel."

Angel mengerjap pelan. "Saya? Kenapa, Pak?"

DySam (After Marriage)  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang