22

12.2K 1.1K 53
                                    

Double up hari ini!
Sekalian malam minggu, jadi yang malam minggunya cuma sama bantal, guling, silahkan baca DySam aja :v

***

Dyba menghela nafas kasar, Sam beberapa hari ini sering lembur, bahkan pulang paling cepat saja jam sepuluh malam. Pelaku penggelapan dana perusahaan itu belum juga ditemukan. Dyba sudah memberi ide kepada Sam untuk menanyakan kepada papa mertuanya, tetapi kata Sam ia tidak mau membuat papanya mikir.

Dyba melirik jam, sudah jam sebelas malam. Ia menyenderkan tubuhnya dengan kasar di sofa ruang tamu. Beberapa hari belakangan ini ia pasti seperti ini menunggu Sam pulang. Dyba membuka ponselnya, menghubungi nomer yang selalu berada di paling atas log panggilannya.

"Nomer yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan."

Dyba mengernyitkan dahinya, tumben sekali nomer Sam tidak bisa dihubungi. Dyba mencobanya sekali lagi dan ia masih mendengar operator yang menjawab panggilannya. Perasaan Dyba seketika tidak enak, ia takut terjadi sesuatu dengan Sam.

Dyba dengan cepat berlari ke kamar, ia akan mengambil sweater dan kunci mobil. Dengan cepat Dyba memakai sweater itu dan menuruni tangga. Baru saja akan membuka pintu rumah, pintu itu sudah terbuka dari luar.

"Mau ke mana kamu?" Sam menatap Dyba dari atas sampai bawah dengan bingung.

Dyba mengelus dadanya, Sam baik-baik saja. Dyba memeluk Sam dengan manja. "Mau ke kantor kamu."

Sam mengelus punggung itu dengan halus, menutup pintu rumahnya. "Mau ngapain emangnya?"

"Mau nyamperin kamu lah, telpon kamu gak aktif, ini udah jam sebelas kamu belum pulang, aku takut kamu kenapa-napa."

Sam mengangkat Dyba ke gendongannya dan Dyba langsung melingkarkan tangan dan kakinya dengan erat ke tubuh Sam. "Tenang aja, aku gak bakalan kenapa-napa kok. Aku tadi males charger HP makannya gak aktif." Sam membawa tubuh itu menaiki tangga dan memasuki kamar mereka.

Sam menurunkan tubuh Dyba dengan lembut ke pinggiran kasur. Sam mencium pipi Dyba sekilas. "Aku mandi dulu."

Dyba mengangguk, ia menatap punggung Sam yang sudah menghilang di balik sekat kamar mandi. "Ada yang aneh. Ah, mungkin Sam lagi capek makannya kayak gitu."

***

Dyba mengamati wajah Sam, jelas terlihat garis lelah di sana. Dyba mengelus kening Sam yang tiba-tiba berkerut entah kenapa. Jari Dyba turun menuju ke hidung Sam, lalu turun lagi ke bawah menuju bibir Sam. Dyba tersenyum tipis, ia mengusap-usap bibir itu.

Sam mengerang, ia mengerjapkan matanya dengan pelan. "Pagi Samudera nya Adyba."

Sam langsung tersenyum mendengar itu, ia menarik tubuh Dyba ke pelukannya. "Pagi Adybanya Samudera."

Dyba terkekeh, ia mengecup rahang Sam. "Kebangun ya gara-gara aku?"

"Iya, lagian kamu ngusap-ngusap bibir aku, bibir aku yang kamu usap yang bangun bukan cuma aku, tapi yang di bawah sana juga."

Dyba mengerjap. "Yang bawah?" Kemudian Dyba melirik bagian bawah Sam dan langsung melepas pelukannya. "Pagi-pagi akhlaknya dah ilang aja!"

Sam tertawa. "Bercanda, bercanda." Sam merentangkan tangannya. "Sini peluk lagi."

Dyba memeluk tubuh Sam lagi. Sam mengecup puncak kepala Dyba. "Tumben kamu bangun duluan?"

"Gak papa, aku lagi pengen aja." Dyba mendongak. "Sam."

Sam menunduk, ia mengecup hidung Dyba. "Kenapa sayang?"

"Jangan terlalu capek, aku gak mau kamu sakit."

DySam (After Marriage)  [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang