Dyba dan Sam tersenyum menatap Rion. Tidak terasa satu tahun sudah jagoan mereka itu tumbuh di tengah-tengah mereka menjadikan mereka keluarga yang sempurna. Satu tahun untuk pertumbuhan dan perkembangan Rion terasa sangat cepat. Mulai dari Rion mulai tengkurap, mulai merangkak, berdiri, dan sekarang jagoan kecil itu sudah bisa berjalan ke mana-mana tanpa berpegangan lagi.
Dyba tertawa saat melihat Rion tengah tertawa-tawa dengan bayangannya yang ada di kaca. Sebisa mungkin mereka berdua mengabadikan segala pertumbuhan Rion, apalagi ini ulang tahun pertama pasti berharga.
Nanti sore di rumah juga diadakan pesta, memang hanya kecil-kecilan mengundang keluarga dan teman-teman mereka berdua saja. Untuk pagi setengah siang ini Rion melakukan photoshoot lagi.
"Embul!"
Rion menatap Sam dan tertawa memperlihatkan gigi-giginya. Sam gemas sendiri, ia seperti meremas angin yang lewat di depannya. "Ya Allah anak siapa sih itu lucu banget."
Dyba tertawa, tangannya menepuk pelan pipi Sam. Ekspresi suaminya itu jelas terlihat gemas kepada jagoan mereka. "Kamu kayak mau makan dia gitu."
Sam mengerucutkan bibirnya. "Dia lucu Dy. Untung kita bibit unggul, jadinya alhamdulillah bagus plus ucul kayak gitu."
Dyba berjongkok, tangannya merentang saat Rion sudah berjalan ke arahnya. Rion tertawa, ia langsung masuk ke dalam pelukan Dyba. "Bunaa ... nasss ...."
Dyba membawa Rion ke gendongannya, badan Rion sudah berat sebenarnya. Dyba mengelus rambut Rion dengan sayang. "Panas ya? Mau es krim dulu?"
Rion yang mendengar kata 'es krim' langsung menjauhkan kepalanya dari bahu Dyba. Menatap Dyba dengan berbinar. "Auu!"
Sam mengigit gemas pipi Rion. "Anak ayah mau rasa apa, hmm? Ikut aja yok ke toko."
Rion menatap Dyba. "Naa, kut yah ya?"
Dyba mencium pipi Rion. "Iya sayang."
Rion bersorak senang, ia merentangkan tangannya ke Sam dan langsung digendong ayahnya. "Let's go beli es krim!"
Dyba tertawa melihat tingkah anak dan ayah itu, mungkin Rion akan mengikuti sifat-sifat Sam.
"Mbak ...."
Dyba menatap fotografer yang mendatanginya. "Iya mas?"
"Ini hasil fotonya, mau dilihat dulu?"
Dyba mengangguk semangat, ia menerima kamera yang diberikan fotografer itu dan melihatnya. Senyumnya melengkung sempurna. "Bagus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DySam (After Marriage) [Selesai]
Teen Fiction[Sequel Possessive Samudera] (Disarankan untuk membaca Possessive Samudera terlebih dahulu biar bisa nyambung) Kisah awal hubungan Samudera dan Adyba tidak hanya sampai di kisah itu. Saat ini, mereka tengah merasakan hiruk pikuk rumah tangga yang s...