I'm baaaaack!
Aku abis hibernasi wkwk siapa yang kangen? 😂
***
New York City
"Das, kau sudah berbicara dengannya?"
Daisy menoleh ke samping dimana Daniel masih sibuk dengan laptop di pangkuannya. "Mmm... aku masih menunggu waktu yang tepat." Jawabnya ragu.
"Ayah mengundangnya untuk makan malam bersama untuk merayakan ulang tahun ayah tetapi dia menolak." Ucap Michael. Ya, Michael menghubungi Daisy untuk menanyakan apakah ia sudah membicarakan tentang hal yang mereka diskusikan tempo hari.
"Aku akan mencobanya. Beri aku waktu."
"Oke. Aku sangat percaya kau mampu melakukannya. Entah dari mana aku mendapat keyakinan itu tetapi keyakinanku padamu tidak berubah. Kuharap kau tidak mengecewakanku karena aku merasa kau bisa memperbaiki semua ini." Ucap Michael, "Tapi kau tidak perlu merasa terbebani atau ini sebagai kewajibanmu. Aku hanya meminta bantuan dan kuharap kau bisa membantu." Koreksi Michael.
"Aku tahu. Aku akan mencobanya."
"Baiklah, sampai jumpa."
"Bye."
Daisy segera bergegas pergi ke kamarnya karena ia sudah mengatakan akan tidur lebih awal tetapi ia tahu jika ia tidak mungkin mendapatkannya malam ini. Pun ia hanya bisa berjalan mondar-mandir memikirkan hal yang tepat untuk memulai pembicaraan itu. Michael mengatakan jika mereka sudah mengundang Daniel untuk makan malam dan Daisy merasa ini waktu yang tepat jika saja ia bisa menemukan topik yang sesuai untuk membicarakan hal menuju ke sana.
"Kau belum tidur?" Suara itu mengejutkan Daisy.
Daisy menoleh dan Daniel sudah berada di ambang pintu dan perlahan berjalan mendekat. Entah sudah berapa lama Daisy berkutat dengan pemikirannya. "Aku menunggumu."
Daniel menaikkan alisnya, "Kau serius? Kau bilang kau lelah dan akan pergi tidur lebih awal."
"Mmm... aku tidak bisa tidur." Jawab Daisy.
Daniel mengusap kepala Daisy, "Aku akan mencuci wajahku dan setelah itu aku akan menemanimu dan memastikan kalau kau bisa tidur."
Daisy mengangguk, "Oke."
Daisy merangkak naik ke tempat tidur dan masih memikirkan apa yang akan dia bicarakan dengan Daniel. Dia akan membicarakannya sekarang, malam ini juga. Terdengar suara keran air yang dimatikan dan Daisy bersiap untuk mengatakannya. Daniel duduk di tepi tempat tidur bersandar pada headboard sedangkan tangannya merogoh ponsel dari saku celananya, dia tampak mengirim pesan pada seseorang. Daisy menggeser posisi duduknya sehingga mereka sangat dekat.
"Ini Will." Ucap Daniel memberitahu Daisy sebelum wanita itu bertanya.
Daisy mengangguk lalu beringsut memeluk pria itu.
Daniel membungkus tubuh Daisy dengan lengannya, "Kau tidak pandai menyembunyikan sesuatu dariku. Ada apa? Kau terganggu oleh sesuatu." Ucapnya.
Daisy mendongakkan kepalanya dan mengangguk, "Kau tahu." Ucapnya. "Kau bahkan tahu saat aku tidak mengatakan apapun padamu." Tambahnya lagi.
"Aku bisa melihatnya di wajahmu. Berbagi sedikit?"
Daisy tampak ragu dan mengeratkan lengannya yang melingkar di perut pria itu, "Kau tahu aku tidak pandai menyembunyikan sesuatu, kau akan lebih marah saat aku tidak mengatakan yang sejujurnya kepadamu, kan?" Tanya Daisy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete 2
RomanceBOOK 2: Almost. He waits with all his dreams. He knows her heart. He's almost there. [Highest rank #2 out of 3.39k stories in niallhoran | 9-12.8.20] Copyright © 2016-2020 by juliamulyana. All Rights Reserved.