Hellooooooooooooo!!!!!!!
I cant believe it! After four months I think, I write this story again, yay!
Who misses me? Or the twins or Naisy? 😁
Because I miss youuuuuuuu 😘😘😘
***
"Sial! Lagi dan lagi aku melakukan kesalahan itu!" Niall memukul kemudinya beberapa kali sambil melihat ke sekelilingnya—mencari putri kecilnya yang sudah mulai beranjak remaja dan pada akhirnya pria itu meletakkan keningnya di atas kemudi.
"Ya Tuhan, di mana kau, Angel? Mengapa tak kunjung menjawab telepon atau membalas pesan?" Niall melempar ponselnya ke kursi samping lalu kembali melajukan mobilnya menyusuri jalanan.
Ting!
Niall menepikan kembali mobilnya untuk membuka pesan yang baru saja masuk ke dalam ponselnya. Dia sangat berharap itu Angel yang membalas pesannya. Harapan di kedua matanya kembali menghilang saat melihat nama Barbara di layar ponselnya namun tunggu, ada pesan yang masuk lagi.
From: Unknown
Ini aku Walter, temannya Angel. Paman mencari Angel, ya? Apakah paman sudah bertemu Angel?
Jika belum, mungkin saja Angel berada di taman.
To: Unknown
Aku sudah ke taman tetapi dia tidak di sana.
Kau punya saran lain?
From: Unknown
Mungkin dia di Trinity, kami sering menghabiskan waktu di sana.
To: Unknown
Tempat itu jauh sekali.
From: Unknown
Coba saja, mungkin dia di sana.
To: Unknown
Baiklah. Terima kasih, Walter.
***
Tuhan tahu aku mencoba bahagia untukmu
Ketahuilah aku melakukan itu
Bahkan jika aku tidak mengerti sekalipun
Aku akan menerima rasa sakitnya
Berikan padaku kejujurannya, aku dan hatiku akan melaluinya
Jika bahagiamu adalah dia
Aku bahagia untukmu
Niall bisa melihat bayangan dirinya sendiri di layar laptop yang berada di atas pangkuan putrinya. Gadis kecil itu—Angel, menyandarkan tubuhnya di pohon besar di belakangnya dengan mata terpejam dan bekas air mata yang mulai mengering di pipinnya. Pria itu tahu jika putrinya telah menangis.
Niall meletakkan bokongnya di samping putri kecilnya. Menyilangkan kedua kakinya dan menghadap ke arah Angel. Dia membawa tangannya ke pipi gadis kecil itu dan mengusapnya dengan halus tapi Angel tidak bergerak.
Niall mendekatkan wajahnya ke wajah gadis kecil itu, "Maafkan aku." Bisiknya lalu mengecup keningnya.
"Apa yang Daddy lakukan di sini?"
"Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah seharusnya kau berada di atas panggung untuk menampilkan drama?"
Angel membuka matanya namun segera membuang muka dari ayahnya. "Sudah kukatakan aku tidak akan tampil. Jangan bodoh dengan menyusulku ke sekolah setelah Daddy membaca pesanku lalu mulai panik dan mencariku ke seluruh penjuru kota saat Daddy tidak menemukanku di sana." Angel tersenyum tipis—tertawa lebih tepatnya, menertawakan ayahnya yang selalu melakukan hal yang sama berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete 2
RomanceBOOK 2: Almost. He waits with all his dreams. He knows her heart. He's almost there. [Highest rank #2 out of 3.39k stories in niallhoran | 9-12.8.20] Copyright © 2016-2020 by juliamulyana. All Rights Reserved.