#58 - Shopping time

263 43 43
                                    

"Mom, Apple dan Dad tidak mau bangun juga." ucap Angel menyerah saat dia tidak berhasil membangungkan Niall dan Apple meskipun itu sudah kali kelima belas gadis kecil itu mencoba.

Daisy menoleh ke belakang dan tersenyum melihat Angel duduk di meja makan sambil menopang dagu dengan kedua tangannya. "Jangan menyerah, ayo! Kita sudah memiliki rencana untuk hari ini, bukan? Lusa kita akan pergi berlibur ke Disneyland seperti yang kalian impikan." Daisy kembali pada sayurannya dan mulai memotongnya lagi. "Dan juga, ingatkan mereka tentang daftar yang sudah kita sepakati atau liburannya akan kita batalkan." Ucap Daisy.

Angel melompat dari kursinya sehingga terdengar suara hentakan yang cukup keras di lantai kayu itu. "Tidak bisa! Liburan ini tidak bisa dibatalkan. Apa kata teman-temanku nanti saat masuk sekolah dan aku tidak memiliki cerita tentang liburan yang menyenangkan." Ucap Angel.

Daisy kembali menoleh ke belakang. "Kau tahu apa yang harus kau lakukan sekarang."

Angel mengangguk lalu kembali menaiki tangga untuk kali kesekian. Dia kembali menuju kamar yang sama yang telah dia kunjungi berkali-kali dalam tiga puluh menit terakhir ini.

"Dad, ayo bangun!" Angel kembali merengek sambil mengguncang tubuh ayahnya namun usahanya sama sekali tidak berhasil untuk membuat pria itu membuka mata. "Dengar ya! Aku tidak mau liburan ini dibatalkan hanya karena Daddy tidak bisa bangun pagi dan dengar juga, Mommy tidak akan pergi ke mana pun dan tidak akan melakukan apa yang tertulis dalam daftar yang sudah kita sepakati, Daddy tahu apa itu artinya, itu artinya tidak akan ada liburan. Daddy akan mengacaukan semuanya, Daddy mengerti?!" suara Angel memekik

"Satu jam lagi, Angel." ucap Niall dan kemudian pria itu membalikkan tubuhnya membelakangi Angel.

"Jika Daddy tidak turun dalam sepuluh menit maka jangan harap Daddy bisa pergi berlibur bersama aku dan Mom, kami akan memiliki rencana kami masing-masing!" Angel membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan kamar itu dengan menghentak-hentakkan kakinya. "Awas saja kalau liburan ini sampai batal. Aku akan memusuhi Daddy dan Apple selama tiga bulan." Gerutu Angel.

"Bagaimana?" tanya Daisy saat mendengar suara kursi yang digeser.

Angel sudah berada pada posisinya duduknya tadi. "Mereka bukanlah tipe orang yang bisa bangun pagi." Ucap Angel.

"Jadi, liburannya batal?"

"Siapa bilang? Kami sudah bangun." Terdengar suara Niall dan dia sudah berdiri di ambang pintu dapur disusul Apple di belakangnya.

Kemunculan Niall itu membuat Angel tersenyum bahagia. "Akhirnya kalian bangun juga."

"Aku tidak mau putri kecilku ini menjadi marah dan mendiamiku selama berhari-hari." Ucap Niall seraya menarik kursi lalu mendudukinya.

Apple menarik kursinya sehingga mendempet dengan kursi Niall lalu bocah itu duduk. "Selamat pagi, Mom." Ucapnya seraya meletakkan kepalanya di bahu Niall dan kembali memejamkan matanya.

"Selamat pagi, sayang." Daisy mulai menyiapkan makananya di atas meja dan dia menggelengkan kepalanya melihat Apple sudah kembali tidur dengan bersandar pada Niall dan Niall juga melakukan hal yang sama dengan menopang dagunya dengan sebelah tangannya. Daisy menuangkan air di tangannya dan mencipratkan air itu ke wajah Niall dan Apple.

Apple terkejut begitu pun dengan Niall. "Astaga, Daisy." Ucap Niall.

"Cuci wajah kalian dan cepat kembali untuk sarapan." Ucap Daisy.

Angel terkekeh pelan. "Untung saja Mommy tidak menyiram mereka dengan seember air."

Daisy tersenyum. "Ambil makananmu, sayang."

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang