"Apa yang terjadi?" tanya Niall saat dia tiba di tempat dimana Daisy dan kedua anaknya berada.
Daisy mengangkat bahunya, "Angel mogok bicara padaku setelah dia bertanya tempat apa ini dan mengapa kau membawa kami ke sini." Jawabnya.
"Apakah dia tidak menyukai tempatnya? Kita bisa pergi dari sini." Ucap Niall.
Daisy kembali mengkat bahunya, "Aku tidak tahu, dia tidak mengatakan apapun."
"Bukan tempatnya, Dad." Ucap Apple yang tidak diketahui kapan datangnya tetapi dia sudah berdiri di belakang Daisy dan Niall.
"Lalu?" tanya Daisy yang masih merasa bingung dengan sikap putrinya.
"Tanyakan saja pada Angel." Ucap Apple yang sama sekali tidak menjawab pertanyaan Daisy lalu bocah itu berlalu.
Daisy dan Niall mengikuti Apple menuju kamar dimana Angel berada. Mereka melihat Angel masih telungkup di atas tempat tidur dengan menenggelamkan wajahnya ke bantal. Daisy duduk di tepi tempat tidur diikuti Niall di sebelahnya. Daisy mengusap kepala putrinya dengan sangat halus.
"Daddy sudah di sini, apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Daisy.
Angel mengusap air matanya terlebih dahulu kemudian mengubah posisinya menjadi duduk—menghadap kedua orangtuanya. Daisy mengusap air mata di pipi gadis itu dengan halus. Angel menangis untuk alasan yang Daisy tidak ketahui membuat wanita itu ikut bersedih.
Niall mengangkat dagu putrinya sehingga gadis kecil itu menatapnya, "What's wrong?"
"I'm so sorry." Ucap Angel masih dengan suara yang terputus-putus.
"Katakan pada kami, Angel. Kami di sini seperti apa yang kau—kalian impikan. Tidak akan ada media, kita mengisolasi diri di sini untuk menikmati liburan yang telah kalian nantikan tanpa ada gangguan apapun. Daddy di sini seutuhnya untuk kalian." Ucap Niall.
Daisy menatap Niall dengan takjub—tidak pernah mengira jika pria itu akan melakukan ini. "Jika kau tidak suka tempatnya, mungkin Daddy-mu bisa mencari solusi lain." Tambah Daisy.
Niall menoleh ke arah Daisy dan mengangguk menyetujui usulan Daisy lalu kembali menatpa putrinya.
Angel menggeleng, "Tidak, bukan itu. Aku berterima kasih karena Daddy dan Mommy sudah menyempatkan waktu untuk aku dan Apple. Aku hanya tidak suka kenyataan jika Mommy dan Daddy sudah tidak bersama lagi. Keinginan kuat yang tidak bisa aku ingkari jika aku ingin kalian bersama lagi tetapi aku tahu kalian tidak bisa. Itu membuatku sedih."
Hati Daisy tertusuk mendengar itu sehingga wanita itu tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
"Das, bisa tinggalkan kami berdua? Aku akan berbicara dengan Angel." Ucap Niall.
Tanpa menjawab Daisy bangkit dari tempatnya lalu keluar dari kamar. Daisy mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Dia pernah berada di sini, beberapa tahun yang lalu. Di hari pertama dia mengganti namanya menjadi Daisy Horan—Niall memberikan nama itu ketika mereka memutuskan untuk memulai jenjang baru dalam hubungan mereka.
Daisy berdiri di dekat jendela—menatap keluar dimana dia bisa melihat tumbuhan hijau di sekelilingnya dan tepat jauh ke depan dia bisa melihat hamparan air yang terlihat sangat menenangkan. Mereka berada di sebuah pulau—pulau yang dulu mereka pilih untuk berbulan madu. Niall membawa Daisy jauh dari kehidupan kota yang membuat mereka mendapatkan banyak tekanan. Niall membawa wanita itu ke tempat dimana hanya ada mereka berdua dan dunia mereka sendiri.
Daisy merasakan dua tangan memegang lengannya dari belakang. "Is she okay, Niall?"
Niall menyejajarkan posisinya dengan Daisy—melingkarkan lengannya di pundak wanita itu, "Sure. She's a smart girl, our good girl."
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete 2
RomanceBOOK 2: Almost. He waits with all his dreams. He knows her heart. He's almost there. [Highest rank #2 out of 3.39k stories in niallhoran | 9-12.8.20] Copyright © 2016-2020 by juliamulyana. All Rights Reserved.