#50 - Yay or nay

215 47 21
                                    

Los Angeles City

Niall berbaring malas di tempat tidur dan Angel sudah terlelap dalam pelukannya. Gadis kecil itu telah menghabiskan banyak waktu bersama ibu-sambungnya—ibu tiri, tapi tidakkah ibu sambung terdengar lebih ramah?

Gadis kecil itu benar-benar memenuhi keinginannya, putrinya sangat membantunya. Pria itu tahu jika yang putri kecilnya inginkan hanyalah apa yang telah dijanjikan kepadanya dan Niall tidak ingin mengecewakan putri kesayangannya itu. Setidaknya setelah apa yang Angel lakukan untuknya, menjadi gadis baik dan bersikap ramah kepada Barbara—hal yang Angel tidak pernah inginkan namun dia melakukannya.

"Aku sangat menyayangimu, kuharap aku tidak akan mengecewakanmu kali ini, sayang." Niall berbisik lalu mencium puncak kepala putrinya dan memeluknya lebih erat.

Seseorang membuka pintu dan itu membuat Niall menoleh untuk melihat siapa di sana. Seorang wanita yang sangat ia kenal berdiri di sana namun sedetik kemudian melangkahkan kakinya mendekat. Wanita itu sudah siap pergi tidur karena dia telah berganti pakaian dengan baju tidur tipisnya—tampak menggoda.

"Kau belum tidur, babe?" tanya wanita itu seraya duduk di tepi tempat tidur tepat di sebelah suamiya.

"Kau tidak tidur?" itu bukan kalimat yang tepat untuk menjawab sebuah pertanyaan.

Wanita itu menggeleng pelan, membawa tangannya ke kepala suaminya lalu mengelusnya dengan halus. "Terima kasih, aku memiliki waktu yang sangat menyenangkan bersama putrimu."

"Dia gadis yang baik, bukan?" tanya Niall.

Barbara mengangguk, wanita itu menaikkan tubuhnya ke tempat tidur dan berbaring tepat di samping Niall dengan kepalanya berada di dada bidang pria itu yang kini hanya berbalut kaos tipis berwarna putih. "Kuharap kau bisa bergabung bersama kami besok."

Tidak. "Besok aku ada temu janji dengan teman lamaku untuk membicarakan soal bisnis. Kalian bersenang-senanglah."

"Kau lebih mementingkan temanmu?" protes Barbara yang kini semakin erat memeluk lengan pria itu, jari-jemari mereka bertautan.

"Bisnisku." Koreksi Niall. Aku tidak ingin terlihat seperti keluarga bahagia bersama denganmu. Batin Niall.

"Tidak bisakah beberapa jam?" wanita itu masih mencoba membujuk suaminya.

Niall terdiam—berpikir, dia tidak mau namun dia tahu persis jika setelah ini Barbara akan menggunakan Angel untuk merayunya. "Aku akan menyusul."

Barbara mengusap dada Niall, "Aku mencoba mengajak Angel ke Disneyland tapi dia tidak mau."

Tentu saja. "Kami akan ke Disneyland, Barb. Tentu dia tidak akan mau pergi bersamamu."

"Mengapa?"

"Itu tampak seperti kau mencuri ide kami."

"Oke. Aku mengerti." Jawab Barbara.

Mereka terdiam sebentar. Barbara bisa mendengarkan detak jantung Niall dari tempatnya sekarang. Angel di lengan kiri Niall sedangkan dirinya di sisi kanan. Mereka tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

"Niall, temani aku tidur malam ini." Ucap Barbara memecah keheningan.

"Angel memintaku menemaninya malam ini."

Barbara menegapkan tubuhnya, "Kau bersama Angel kemarin." Protes wanita itu.

"Lalu?" Niall menaikkan sebelah alisnya.

Barbara menatap Niall begitu lekat, "Mengapa kau selalu menghindar dan memiliki sejuta alasan saat aku memintamu menemaniku?"

"Jangan berlebihan! Seribu alasan apa?" Niall balik bertanya seraya mengerutkan keningnya. "Aku bersamamu empat hari dalam seminggu. Aku membuat Angel tinggal terpisah dariku. Aku bahkan mengurungkan niatku menemui Angel hanya karena kau memintaku menemanimu melakukan hal yang sebenarnya bisa kau lakukan sendiri. Angel sakit dan kau masih melarangku datang menemuinya. Kau membuat Angel marah kepadaku. Sebutkan sejuta alasanku untuk menghindarimu!" Niall menahan teriakannya kepada wanita di hadapannya itu.

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang