#70 - Unbelievable

119 25 6
                                    

New York City

"Das, aku sudah menransfer sejumlah uang ke rekeningmu." Ucap seseorang di telepon.

"Terima kasih, Gill." Jawab Daisy.

"Kau sudah mendapatkan pekerjaan baru?" Tanya wanita bernama Gill itu.

Gill adalah pemilik wedding organizer di London, tempat dimana Daisy menanamkan modal saat wanita itu mengajaknya bergabung. Daisy menyadari jika keputusannya untuk bergabung dengan bisnis milik Gill bukanlah hal yang sia-sia.

Daisy mendesah, "Belum. Aku akan fokus ke butik dulu sampai aku mendapatkan pekerjaan baru."

"Profit yang kau dapatkan adalah profit kita selama setahun." Ucap Gill. "Kuharap itu cukup untuk menutupi kerugianmu."

"Ini akan cukup, aku masih memiliki beberapa uang di tabunganku." Ucap Daisy.

"Das, bagaimana jika kita berkolaborasi? Maksudku, butikmu dan Wedding organizer-ku, aku akan membuka cabang di New York, aku sedang memikirkan itu hanya saja aku belum bisa mewujudkannya, selain karena aku tidak tinggal di sana untuk mengurus segala izin dan tempatnya. Jika kau mau."

"Aku akan pikirkan, Gill. Terima kasih." Ucap Daisy.

"Aku berdoa yang terbaik untukmu."

"Terima kasih lagi. Sampai jumpa, Gill."

"Sampai jumpa."

Daisy beranjak dari duduknya saat teleponnya terputus. Ia berjalan menuju kamar putranya. Tiga hari semenjak ia kembali dari liburan dan Apple tidak ikut pulang bersamanya. Daisy merindukan bocah itu meskipun ia bersyukur Apple tidak di sini untuk melihat kehancurannya.

Daisy melihat-lihat barang-barang yang ada di kamar putranya. Wanita itu merapikan dan membersihkan debu yang menempel di atasnya.

"Ini baru tiga hari dan aku sudah sangat merindukanmu. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu, Apple." Ucap Daisy.

Daisy membaca tumpukan kertas yang ada di dalam sebuah kotak di atas meja belajar Apple. Ia menemukan banyak kertas, coretan gambar dan kertas ulangan. Di tumpukan paling bawah wanita itu menemukan sebuah kertas berisi dua buah alamat dan deretan tanggal di sana.

Daisy membolak-balikkan kertas itu, "Alamat siapa dan tanggal apa ini?" gumamnya saat dia tidak menemukan apapun yang bisa menjawab pertanyaannya.

Daisy melihat deretan tanggal itu dan mencoba mengingat sesuatu. Dia tahu, wanita itu mengingat sesuatu jika tanggal yang tertulis di sana berdekatan dengan tanggal kepindahannya ke New York. Wanita itu membaca dengan saksama alamat tersebut dan memutuskan akan pergi ke sana sejak dia tahu salah satu dari alamat itu. Satu alamat lagi berada cukup jauh dari tempat tinggalnya tetapi dia akan kesana untuk mencari tahu kegiatan apa yang dilakukan Apple semenjak kala itu mereka adalah orang baru di kota itu.

Kring.

Daisy meraih ponselnya saat benda itu berdering. Daisy menegang di tempatnya saat membaca nama yang tertera di layar. Dia cukup ragu untuk menjawab tetapi saat panggilannya berakhir, kembali masuk panggilan yang lain dari pemanggil yang sama. Wanita itu menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.

"Halo?"

"Oh, hey, Daisy. Apa aku mengganggumu?" sapa seseorang di seberang telepon.

"Ti... tidak. Ada apa?"

"Kau sedang sibuk saat ini?"

Jantung Daisy berdetak tidak menentu—tidak siap jika harus menghadapi masalah baru, "Tidak, aku tidak sedang sibuk."

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang