#34 - Bring 'em back

631 123 28
                                    

London city

From: Apple Pie <3
Kau tahu, Angel. Aku dan Dave baru saja menandatangani kontrak dan kami harus menyelesaikan komik dalam tiga bulan dan setelah itu komik kami akan diterbitkan. Tidakkah itu keren? :D

To: Apple Pie <3
Keren sekali, brutha!
Aku akan menjadi orang pertama yang memesan. xD

“Wow! Ini keren sekali!” Angel berdecak kagum.

Angel menunjukan ponselnya kepada Walter yang duduk di sampingnya. Walter membaca pesan itu dan tersenyum. “Keren.”

“Aku akan menjadi orang pertama yang melakukan pre-order.” Ucap Angel.

Walter mengangguk menyetujui. “Aku akan ikut memesan bersamamu dan ketika kita bertemu dengan Apple, aku akan memintanya menandatangani komiknya.”

“Kau benar.” Sahut Angel dan kemudian mereka berdua tertawa.

Walter memeriksa ponselnya yang berdering. Dia mengerutkan keningnya melihat pemberitahuan itu. “DaveSimpsons11, siapa dia?”

“Ada apa?” tanya Angel seraya ikut menengok ke layar ponsel Walter. “Oh, ini temannya Apple. Mereka membuat komik bersama.”

Walter mengetik sesuatu di ponselnya dan dia tertawa. “Lihat!” Walter menunjukan ponsel itu kepada Angel. “Dia mengikuti semua orang yang diikuti Apple. Lucu sekali.”

Angel tertawa. “Dia juga mengikuti aku beberapa jam yang lalu.”

“Dia berbakat juga, ya. Lihat semua unggahannya, dia pandai menggambar.” Puji Walter.

Angel mengangguk menyetujui. “Dia juga yang mengajari Apple menggambar. Oh iya, liburan ini aku akan ke Disneyland.” Ucap Angel.

Walter mengalihkan pandangannya dari ponselnya kepada Angel. “Benarkah? Itu keren!”

“Sebenarnya ini hadiah ulang tahunku dan Apple.”

“Aku juga akan pergi ke Amsterdam untuk mengunjungi sepupuku.”

“Keren! Kita bisa berbagi cerita saat liburan telah usai nanti.” Angel tertawa.

***

“Apa kau dijemput ayahmu lagi, Angel?” tanya Walter seraya memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

Angel menutup tasnya saat semua barangnya telah dimasukkan ke dalamnya. “Tidak, Daddy-ku sedang sibuk karena mereka akan kembali ke panggung akhir tahun ini.”

“Meluncurkan album baru?”

Angel mengangguk. “Sepertinya begitu, aku tidak mengerti. Yang aku tahu hanyalah sekarang dia sedang sibuk.”

“Ayo sebelum kita tertinggal bus sekolah.” ucap Walter seraya bangkit dari tempat duduknya.

Angel mengikuti Walter berdiri dan mereka beriringan keluar kelas. “Apa menurutmu naik angkutan umum akan terasa menyenangkan? Aku ingin sekali naik bus dari halte.”

Walter mengangguk. “Baiklah kalau kau ingin naik angkutan umum, aku akan menemanimu.”

Angel berhenti berjalan saat dia mendengar suara gelak tawa yang begitu tidak asing baginya di koridor sekolah itu. Meskipun anak-anak itu masih berada jauh di belakangnya namun, Angel bisa mendengar dengan jelas suara itu dan pemiliknya.

“Mengapa berhenti?” tanya Walter.

Angel menunjuk anak-anak itu dengan dagunya dan seakan mengerti Walter pun ikut berhenti dan berdiri di samping Angel. “Lihat saja.” Gumam gadis kecil itu dan tepat saat anak-anak itu lewat di hadapannya sambil tertawa, Angel memasang kakinya sehingga salah satu dari anak itu tersandung dan terjatuh. “Rasakan.” Ucap Angel pelan sambil menyeringai melihat anak yang terjatuh itu meringis kesakitan.

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang