"Daddy, lihat!" seru Angel seraya menunjuk ke layar laptopnya saat Niall menghampiri mereka dan duduk di sofa di belakang Angel.
Niall sedikit membungkukkan tubuhnya untuk melihat apa yang putrinya ingin tunjukan padanya. "Wah, kau dapat dari mana?" tanya Niall saat dia melihat foto Daisy dan kedua anaknya di salah satu surat kabar beberapa tahun silam—seingatnya, surat kabar itu diterbitkan setelah lima bulan Daisy melahirkan.
"Google, dan lihat ini... ini juga... dan ini." Angel menunjukan semua foto yang dia ambil dari Google kepada Niall dan Niall hanya menanggapinya dengan senyuman dan pujian.
"Dad, apakah Daddy memiliki mesin pencetak?" tanya Apple yang mencoba mengalihkan perhatian Niall dari Angel.
Niall menoleh kepada putranya dan menggeleng. "Tidak ada, sayang. Untuk apa?"
"Aku ingin mencetak foto."
"Besok kita ke percetakan saja, ya dan cetak semua foto yang ingin kau cetak." Niall tersenyum.
Apple mengangguk-anggukan kepalanya. "Baiklah."
Daisy menghampiri mereka dengan membawa sebuah nampan di tangannya. Ada beberapa toples kue kering dan juga minuman di atas nampan yang dia bawa. Daisy meletakkan nampan itu di meja tepat di mana si kembar sedang memainkan laptop mereka.
"Jam 8.30, laptop itu harus dalam keadaan mati." Ucap Daisy.
"Aye aye, captain!" sahut si kembar bersamaan.
Daisy meletakkan bokongnya di samping Niall namun dia membuat jarak di antara mereka. Daisy memerhatikan kedua anaknya secara bergantian sementara dia tidak menyadari jika Niall tengah memerhatikannya.
"Apakah semuanya sudah beres?" tanya Niall kepada Daisy.
Daisy menoleh dan mengangguk. "Ya."
"Oh iya, Mommy punya sesuatu untuk kalian. Tunggu sebentar." Daisy mengangkat bokongnya dan pergi ke kamar dimana dia akan tidur malam ini.
Daisy membuka kopernya dan mengambil sesuatu sementara Niall mengikutinya dan menutup pintu di belakangnya. Daisy menoleh ke belakang dan melihat Niall tengah berjalan menghampirinya. Daisy hanya bisa terdiam dengan beberapa pertanyaan di kepalanya perihal kedatangan Niall ke kamarnya—Niall membututinya.
"Ada apa?" tanya Daisy.
Niall memerhatikan benda di tangan Daisy. "Apa isi dari kepingan CD itu?" dia menunjuk benda yang dipegang Daisy yang ternyata adalah kepingan CD.
"Oh, ini." Daisy mengangkat kepingan CD itu. "Angel sangat tertarik dengan kehidupannya dulu, dia terus berselancar di Google dan aku tidak ingin dia mendapatkan informasi yang salah. Aku telah menyalin semua foto yang video yang pernah kita ambil bersama dulu. Mungkin ini akan memberinya bayangan tentang bagaimana kehidupannya saat dia masih bayi."
Niall duduk di tepi tempat tidur. "Duduklah. Aku ingin bicara."
Daisy menurut dan duduk di samping Niall. "Ada apa?"
"Apakah yang kau katakan itu benar? Maksudku tentang kau masih mencintaiku—tunggu, bukan itu, tentang aku yang masih memiliki tempat di hatimu?" tanyanya.
Daisy menoleh ke samping. "Mengapa kau tanyakan itu? Aku mengatakan yang sebenarnya."
"Aku tahu aku telah melakukan kesalahan yang sangat besar dan itu mengakibatkan kesedihan dan kehancuran hidup kita berdua, kau, aku dan juga anak-anak. Mungkin sebagian orang senang akan hal itu, kau tahu dan kau paham bagaimana menjalani hidup sebagai istri dari Niall Horan. Tapi, katakan padaku, apakah kau masih mendapatkan teror itu? Teror yang pernah kau katakan padaku. Aku sudah bersama Barbara dan apakah kau masih mengalami itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete 2
RomanceBOOK 2: Almost. He waits with all his dreams. He knows her heart. He's almost there. [Highest rank #2 out of 3.39k stories in niallhoran | 9-12.8.20] Copyright © 2016-2020 by juliamulyana. All Rights Reserved.