#66 - Pissed you off

202 37 58
                                    

Hey, lama tidak update dan tadi ada drama aku ga bisa login lmao

***

"Aku tidak percaya liburan kita akan segera berakhir." Ucap Angel seraya mengemas barang-barangnya ke dalam koper.

Daisy melipat baju putrinya dan menatanya di dalam koper, "Liburannya belum berakhir, kita hanya akan menghabiskan sisa liburan kita masing-masing." Ucapnya. "Apple akan ikut bersama kalian dan tinggal bersama Daddy selama liburan." Tambah wanita itu.

"Mengapa Mommy juga tidak ikut?" Tanya Angel.

Daisy menoleh ke arah putrinya dan tersenyum, "Mommy memiliki kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan sesuka hati."

"Bekerja, ya?" Tanya Angel.

Daisy mengangguk.

"Mengapa Mommy harus bekerja sih? Mommy minta saja uang yang banyak kepada Daddy, jadi Mommy tidak perlu bekerja lagi." Ucap Angel.

Daisy terkejut mendengar ucapan putrinya, "Ehh?"

"Minta uang untuk Apple, Daddy pasti memberikannya." Ucap Angel.

Tanpa diminta dia akan memberikannya. Daisy tersenyum menanggapi ucapan putrinya.

Ya, seminggu yang dijanjikan Niall berakhir hari itu. Daisy tidak bisa tinggal lebih lama lagi, dia harus kembali pada kehidupannya sendiri. Mereka sedang mengemas barang-barang mereka karena rencananya mereka akan kembali besok pagi. Niall dan kedua anaknya kembali ke LA sedangkan Daisy akan bertolak ke New York.

"Aku bisa memasak sup jagung." Ucap Angel sesaat setelah ia menutup kopernya karena ia baru saja selesai mengemas semua barang-barangnya.

Daisy menoleh kepada putrinya, "Oh ya?"

Angel mengangguk penuh antusias, "I'll show you." Ucapnya lalu menarik ibunya keluar kamar menuju dapur.

***

"Kita masuk lewat pintu belakang." Ucap Niall.

Apple mengangguk, "Memang kenapa kalau lewat pintu depan?"

"You know your Mom so well, don't you? Dia akan marah jika kita mengotori lantainya." Jawab Niall.

Apple berjalan lebih cepat untuk menyejajarkan langkahnya dengan ayahnya, "Bibi Nancy yang membersihkan rumahnya, Dad."

"Dia tetap akan marah karena kita menyusahkan Bibi Nancy, percayalah dia akan mengatakan itu."

Apple hanya mengangguk pertanda mengerti. Mereka berdua berjalan memutar menuju pintu belakang dimana mereka akan memasuki rumah dari sana. Kamar mandi berada tidak jauh dari pintu belakang, sehingga jika Daisy menyuruh mereka membersikan lantai yang kotor karena jejak kaki mereka, itu tidak akan menjadi masalah besar.

"Ya Tuhan! Kalian dari mana?!" pertanyaan itu seketika menyambar indera pendengaran ayah dan anak yang baru saja memasuki rumah tentunya dengan nada yang dinaikkan intonasinya.

Niall dan Apple berhenti lalu menunjukkan cengiran mereka—seakan mereka tidak melakukan kesalahan apapun.

"Kami berkeliling pulau, Angel melakukan itu kemarin dan Daddy mengajakku berkeliling juga." Jawab Apple.

Daisy memerhatikan putranya dari kepala hingga ujung kaki, lalu hal yang sama ia lakukan kepada Niall. "Tanpa memakai sandal?" tanyanya.

Apple mengangguk, "Ya."

"Tanpa pakaian?" Tanya Daisy lagi.

Apple kembali mengangguk, "Ya."

"Tanpa sunblock?"

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang