#74 - Tied up

64 13 17
                                    

New York City

"Wow! Nana lihat, Mom dan Uncle Daniel bertunangan. Ini keren!" Angel berdecak saat melihat layar ponselnya yang terdapat sebuah pesan gambar dari saudaranya dimana dalam foto itu terdapat gambar Ibunya yang sedang dipakaikan cincin oleh Daniel—kekasih yang kini telah menjadi tunangan Ibunya saat ini.

Maura melihat ponsel Angel dan tersenyum. "Siapa pria beruntung yang bisa menaklukkan Mommy-mu?" Tanya Maura.

"Nana, Mommy bukan seekor ular berbisa yang bisa ditaklukkan." Ucap Angel diiringi dengan tawa yang nyaring.

"Oke, jadi siapa nama pria yang telah memenangkan hati Mommy-mu?"

"Hati Mommy juga bukan permainan yang bisa dimenangkan." Tawa Angel menjadi semakin keras.

"Terserah padamu, Angel. Siapa namanya?" Tanya Maura.

"Ha-ha-ha! Nana menyerah. Dia adalah Uncle Daniel."

"Daniel?"

"Ya, Uncle Daniel. Aku senang Mommy akhirnya bertunangan... dan bahagia tapi..." Angel menggantung kalimatnya di udara.

"Tapi apa?" tanya Maura.

Angel tersenyum seraya menggelengkan kepalanya, "Tidak ada apa-apa."

Maura mengerutkan keningnya seraya membenarkan posisi kacamatanya. "Senang? Well, kau memang terlihat sangat senang dan apa yang menyebabkanmu menjadi sangat senang mendengar berita ini?" Tanya Maura sangat ingin tahu.

"Akhirnya akan ada orang yang membantu Apple dalam menjaga Mommy. Nana tahu, ada banyak hal yang terkadang harus Mommy sembunyikan dari kami dan itu membebaninya, tapi semenjak aku tahu kalau Uncel Daniel di sana, maksudku ada di dalam kehidupan Mommy dan Apple, aku senang karena Uncle Daniel selalu menjaga Mommy dan juga Apple. Dia juga orang yang sangat baik meskipun pada awalnya aku tidak menyukai putrinya yang begitu manja kepada Mommy dan juga putranya yang bersikap begitu dingin tapi mereka adalah orang-orang baik."

"Apakah nanti kita akan bisa bertemu dengannya?" Tanya Maura.

Angel mengangguk. "Saat ulang tahunku di Sheffield, dia dan putrinya datang. Dia memberikanku kamera seperti milik Apple dan dia juga memberikanku hadiah lagi. Kami menghabiskan beberapa waktu bersama saat liburan kemarin, dan saat dia ke London nanti, aku akan beritahu Mommy supaya mengenalkan Uncle Daniel kepada Nana dan jika kita ke New York, kita bisa menemuinya."

"Ide yang bagus." Maura tersenyum bahagia saat melihat senyuman di wajah Angel yang terus mengembang lebih lebar dan lebih lebar lagi. Gadis kecil itu terlihat sangat senang. "Apakah kau mau menceritakan bagaimana liburanmu di New York dan juga Disneyland?" Tanya Maura lagi.

"Tentu saja!" Jawab Angel begitu bersemangat. "Nana juga harus melihat semua fotonya. Liburan kali ini sangat keren!"

"Angel..."

"Hey, bro. Kau sudah kembali. Lihat, Nana juga antusias untuk bertemu dengan Uncle Daniel." Ucap Angel yang kini tepat berada di layar laptopnya.

Apple tersenyum, "Aku tidak sabar ingin mengenalkan Uncle Daniel kepada Nana, tapi itu jika Uncle Daniel bersedia." Ucapnya.

"Baiklah, Nana akan menunggu saat itu. Kalian lanjutkan obrolan kalian, Nana akan menyiapkan makan malam." Ucap Maura yang kemudian menghilang dari layar laptopnya.

Angel tampak melihat kepergian Maura lalu dia menutup pintu kamarnya. "Apple, kau pikir bagaimana Daddy?" tanya Angel tampak serius dengan ucapannya.

Apple mendesah, "Aku tidak tahu, aku tidak bisa menghubunginya." Jawab Apple.

"Aku juga, Daddy tidak membalas pesan atau menjawab penggilanku." Raut wajah Angel berubah khawatir.

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang