Apple mengerutkan kening saat melihat ayahnya tertidur di sofa dengan TV menyala. Apple mendekati Niall dan memandangi wajahnya lekat-lekat. Dia tersenyum saat dia menyadari jika hari ini, saat dia terbangun, dia bisa melihat ayahnya yang masih terlelap. Dia sudah melewatkan ratusan hari tanpa melihat ayahnya di pagi hari dan dia sangat merindukan hal itu. Mata bocah itu menangkap sesuatu saat dia melirik ke samping, dia mengambil kotak kecil di bawah meja yang sepertinya terjatuh.
Rokok? Apa Daddy merokok?
Apple berlari ke kamarnya dan mengambil secarik kertas lalu menuliskan sesuatu di sana. Dia kembali ke tempat di mana ayahnya masih tertidur. Dia meletakkan kertas itu di meja di samping ponsel ayahnya lalu menindih kertas itu dengan bungkus rokoknya.
"Apple, bagaimana penampilanku?" suara Angel mengalihkan perhatian bocah itu.
Apple menoleh ke sumber suara di mana Angel sedang berdiri. "Kau cantik." Pujinya.
Angel mengenakan dress selutut berwarna krem dan dia membawa sebuah sisir di tangannya dan pita di tangan yang lain. "Terima kasih, tampan. Aku akan meminta Mommy untuk mengepang rambutku." Ucapnya dan berlalu menuju dapur untuk menghampiri Daisy yang sedang membuat sarapan.
Apple mengikuti Angel ke dapur dan duduk di kursinya. Dia menunggu ibunya yang sedang membuat sarapan. Angel meletakkan sisir dan pitanya di atas meja saat Daisy tak kunjung menuruti permintaannya. Dia membuka lemari pendingin dan mengambil sekotak susu lalu menuangkannya di gelas yang sudah tertata di meja.
Angel menatap Apple, "Ucapkan terima kasih karena aku telah menuangkan susu di gelasmu, Apple." Protes Angel saat Apple tak mengatakan apapun dan hanya memandanginya.
Apple tersenyum, "Terima kasih."
"Kembali kasih, tampan."
Daisy membawa roti panggang yang baru saja matang ke meja makan dan si kembar sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Daisy menaruhnya di tengah dan dengan segera si kembar mengambil sarapan mereka dan memakannya dengan lahap. Daisy mengambil sisir dan pita yang dibawa Angel lalu mulai mengepang rambut gadis kecil itu.
"Apakah Mommy tidak akan sarapan juga?" tanya Angel di sela kunyahannya.
"Kalian makan saja, nanti Mommy akan makan juga."
"Ini hari pertamaku sekolah di tempat itu lagi, lalu, apa yang akan Mommy dan Apple lakukan selama aku sekolah? Apakah besok Mommy dan Apple harus kembali ke New York?" tanya Angel.
"Ya, kami akan kembali ke New York besok. Pekerjaan Mommy tidak bisa ditinggalkan untuk waktu yang lama atau semuanya akan terbengkalai dan sekolah Apple, dia akan ujian bulan depan." Jawab Daisy.
"Apakah kita akan bertemu lagi setelah ini? Apakah liburan ke Disneyland-nya akan jadi?" tanya Angel.
Apple meminum susu di gelasnya. "Kau banyak bicara. Habiskan sarapanmu dan kau bisa berbicara sepuasmu setelah itu." Ucap Apple.
Angel menatap Apple dengan kesal. "Oke, oke."
***
Daisy memarkirkan mobilnya—mobil Niall yang dia pinjam di parkiran sekolah Angel. Dia berencana untuk bertemu guru konseling Angel dulu dan membicarakan beberapa hal mengenai Angel. Guru itu pasti bisa membantu Angel selama Angel bersekolah di sana dan Daisy sangat membutuhkan orang yang bisa dipercaya untuk memantau Angel saat di lingkungan sekolah. Dia tidak ingin kejadian yang lalu—kejadian mengenai Angel yang Niall ceritakan padanya kembali terulang. Hal itu mungkin tidak bisa dihindari tapi, jika ada seseorang yang akan memberikan dorongan kepada Angel, itu akan sedikit membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete 2
RomanceBOOK 2: Almost. He waits with all his dreams. He knows her heart. He's almost there. [Highest rank #2 out of 3.39k stories in niallhoran | 9-12.8.20] Copyright © 2016-2020 by juliamulyana. All Rights Reserved.