#8 - The beginning

1.8K 330 155
                                    

Si kembar menarik tangan Daisy sesaat setelah mereka turun dari mobil. Mereka meminta beberapa lembar uang dari Daisy kemudian berlari menuju wahana permainan. Daisy duduk di sebuah bangku dan memantau ke mana anak-anaknya pergi.

Daisy termenung, apa yang selama ini telah dia lewatkan? Mengapa alasannya datang kemari adalah untuk melihat keadaan Angel yang sangat mengenaskan? Apa sebabnya? Mengapa? Siapa? Bagaimana Daisy harus menanyakannya kepada Angel tanpa membuat gadis kecil itu sedih? Apa pertanyaan yang tepat untuk dilontarkan? Apa topik yang tepat untuk memulai pembicaraan itu? Dia tahu itu akan menjadi topik yang canggung tapi bagaimana pun Daisy harus tahu.

Daisy harus menyingkirkan semua pemikirannya saat melihat kedua malaikatnya berlari ke arahnya dengan membawa gula kapas dan milkshake di tangan mereka. Kedua bocah itu langsung duduk sambil memakan gula kapas dan sesekali menyedot minuman mereka.

"Kalian lelah?" Tanya Daisy.

Si kembar menoleh ke arahanya disaat yang bersamaan kemudian menggeleng.

"Tidak, kami akan bermain lagi." Jawab Apple.

"Kami hanya beristirahat. Apakah Mommy mau kubelikan gula kapas?" Tanya Angel.

Daisy menggeleng sambil tersenyum. "Tidak, Sayang. Terima kasih."

"Kita akan bermain lagi." Apple bangkit dari tempat duduknya.

"Aku juga. Apakah Mommy tidak akan bermain bersama kami?" Tanya Angel.

"Kalian main saja, Mommy mengawasi kalian dari sini."

"Oke." Si kembar menunjukan jempolnya secara bersamaan kemudian berlari menjauh darinya.

Sikap yang Angel tunjukan sama sekali tidak menunjukan jika terjadi sesuatu dengannya. Atau dia memang menyembunyikannya? Tapi mengapa? Bukankah selama ini Angel selalu terbuka kepadanya?

"Das?" suara itu membuyarkan lamunan Daisy dan dia tersadar dari pemikiran-pemikiran yang memenuhi kepalanya. Daisy menoleh kepada sosok yang berdiri tepat di sampingnya.

Matanya terbuka lebar. "Niall?" Daisy tidak bisa menyembunyikan keheranannya. Bahkan, dari nada bicaranya pun bisa didengar jika dia sedang bingung.

Mengapa pria ini bisa di sini?

"Kalian sudah lama?" tanyanya.

Apa? Mengapa pertanyaannya seperti itu? "Ya, cukup lama."

"Maaf membuat kalian menunggu." Ucapnya seraya meletakkan bokongnya di tempat kosong di samping Daisy.

Woah! Apa maksudnya? Membuat kalian menunggu? Siapa yang menunggunya, anyway? "Pardon me?" Daisy menatap Niall di sampingnya penuh keherananan.

"Mengapa kau tampak heran seperti itu?" tanyanya santai.

"Kau terdengar... well, apakah seseorang mengundangmu?" Tanya Daisy.

Niall menautkan kedua alisnya, menatap Daisy dengan kening berkerut. "Mengapa kau berbicara seperti itu? Kau yang menyuruhku untuk datang ke sini, bukan?"

Apa? Tidak. "Aku tidak pernah menyuruhmu untuk datang ke sini."

Niall merogoh ponselnya di kantung celana kemudian menyentuhnya. "Lihat." Niall menunjukan layar ponselnya kepada Daisy dimana di sana ada pesan yang dikirimkan Daisy kepadanya dan menyuruhnya untuk datang.

Daisy mengambil ponsel Niall lalu membaca percakapannya sambil mengerutkan kening.

Daisy Edwards
10.25 PM

Niall?

Niall Horan
10.26 PM

Ya? Ada apa? Oh, ya, apa Angel baik-baik saja? Bagaimana kabar kalian?

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang