#17 - The day

1.6K 284 74
                                    

Angel dan Apple mengintip para tamu yang datang dari balik tirai. Mereka sudah bersiap bahkan, sudah satu jam yang lalu mereka bersiap karena ulang tahun kali ini akan menjadi ulang tahun yang keren. Ibu dan ayahnya ada di sini, walaupun Barbara juga ada di sini tapi itu tidak akan mengurangi kebahagiaan mereka. Ketiga Nana mereka juga hadir untuk memberikan selamat. Keluarga besar dari semua member One Direction ada di sini.

"Lihat, siapa yang sepuluh tahun hari ini." Suara itu mengalihkan perhatian si kembar.

Apple menoleh ke belakang dan melihat tiga orang yang dia kenal berada di sana. "Ellie!" seru Apple seraya bangkit dan menghampiri ketiga orang itu, mereka adalah Daniel, Ellie dan William.

"Selamat ulang tahun, ya." Ucap Ellie.

"Terima kasih."

Apple mengalihkan pandangannya kepada William yang berdiri di belakang Ellie. "William, kau datang?" tanyanya bersemangat.

William tersenyum tipis seakan dipaksakan. "Ya, tahun lalu aku hanya mengirim kado untukmu tapi kali ini aku datang untuk mengucapkan selamat untukmu." Ucapannya dingin.

"Selamat ulang tahun, Apple!" ucapan Daniel mengalihkan perhatian Apple. Apple menoleh ke arahnya dan tersenyum. "Di mana Mommy-mu?"

"Aku akan memanggilnya." Apple berlari menuju tangga dan menaikinya.

Ellie menemukan Angel duduk tidak jauh darinya. Ellie menghampirinya. "Kau Angel, ya?" tanyanya.

"Kau siapa?" tanya Angel.

"Angel, kita pernah bertemu sebelumnya, kau ingat aku?" tanya Daniel sambil berjalan menghampirinya. Angel mengangguk pelan mengiyakan. "Dia putriku, Ellie dan dia William." Ucap Daniel.

Angel mengangguk-anggukan kepalanya. "Oh."

"Hi, Daniel!" suara Daisy mengalihkan perbincangan canggung antara Daniel dan Angel. Daisy memberikan pelukan dan ciuman singkat kepada Daniel. "Kau baru tiba?" tanyanya.

"Tidak, kami di sini sejak sore dan akan kembali ke London malam ini juga." Ucap Daniel.

"Secepat itu?"

"Sebenarnya aku tidak berencana untuk datang karena pekerjaanku sangat padat dan tidak dapat ditinggalkan, tapi si kecil ini memaksa dan mengancam kalau dia tidak akan pergi ke sekolah. Lihat, dia nakal sekali, kan?" Daniel mengelus kepala Ellie, yang dibicarakan hanya menunjukan cengiran lebarnya.

"Daddy sudah berjanji tapi dia mau mengingkarinya, lihat siapa yang nakal, Mom." Ucap Ellie.

Mom? Angel berbalik dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya saat dia mendengar gadis itu mengucapkan kata itu—memanggil ibunya dengan sebutan itu dan seharusnya hanya dia dan Apple yang boleh memanggilnya dengan sebutan itu.

Angel duduk di kursinya dengan malas, suasana hatinya sudah berubah menjadi buruk. Dia membuka ponselnya dan melihat foto-foto mereka—fotonya bersama ibu, ayahnya dan Apple. Sesekali dia melirik ke arah pintu dan tidak ada yang menyusulnya.

Lihat! Tidak ada yang peduli aku tidak di sana. Batinnya.

"Angel?" indera pendengaran gadis kecil ini menangkap sesuatu.

Angel menoleh ke ambang pintu dimana sumber suara itu berasal. "Kenapa?" tanyanya sedikit ketus.

Si pemilik suara berjalan mendekat dan duduk di samping gadis kecil itu. "Kenapa kau ada di sini? Ayo turun!" ucapnya lembut.

"Tidak mau." Kali ini ucapannya terdengar sangat ketus.

"Kenapa? Kau berulang tahun malam ini. Ayo! Acaranya akan dimulai."

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang