Harry dan Louis memarkirkan mobil mereka di halaman rumah Niall. Mereka turun dan merapatkan jaket mereka karena angin berhembus cukup kencang dan sepertinya akan turun hujan. Mereka berbincang cukup serius sambil berjalan menuju teras. Perhatian mereka teralihkan dengan cepat saat mendengar sesuatu terjatuh dengan cukup keras.
Harry dan Louis mencari sekiranya dari mana suara itu berasal, mereka mencari ke sekeliling mereka dan menemukan sebuah boneka yang sangat familiar di atas tanaman hias yang ada di halaman rumah itu. Harry menghampiri boneka itu dan mengambilnya.
"Ini milik Angel, kan?" Tanya Harry sambil menunjukan boneka itu kepada Louis.
"Ya." Louis menengadahkan kepalanya dan seketika matanya membulat lebar kemudian berlari menuju teras.
"Angel!!" teriak Harry saat melihat Angel di atas sana. Itu sangat berbahaya. "Demi Tuhan! Apa yang kau lakukan di sana?! Menyingkir dari sana, Angel!!" teriak Harry. Dia mulai panik saat Angel tidak menjawab apapun.
Dia mengedarkan pandangannya mencari alat yang bisa membantunya. Dia yakin Angel akan terjatuh. Sementara Louis berlari masuk tanpa permisi sambil berteriak memanggil-manggil Niall. Tanpa menunggu dia berlari ke atas menuju kamar gadis kecil itu. Louis yang dilanda kepanikan tidak tahu harus melakukan apa saat mendapati kamar Angel terkunci.
"Ada apa, Louis? Angel sepertinya sedang tidur." Ucap Niall dengan santai sambil berjalan menghampiri Louis.
"Demi Tuhan! Apa yang sedang kau lakukan, hah?! Cepat buka pintu ini!" teriak Louis.
"Woah! Santai Louis. Jangan berteriak seperti itu, Holy sedang tidur." Ucap Barbara.
"Aku tidak peduli!" Louis mencoba untuk membuka pintu itu secara paksa.
"Hey, apa yang terjadi?" Niall mulai panik melihat kelakuan Louis yang mencoba merusak pintu kamar putrinya. Niall mencoba menghentikan Louis dan dengan segera Louis mendorongnya hingga terjatuh.
"Angel berdiri di atas pagar, bodoh! Cepat bantu aku membuka pintu ini atau anakmu itu akan terjatuh!!" teriak Louis.
Mata Niall membelalak lebar dan jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Dia bangkit dan tanpa banyak bicara dia mencoba membuka pintu itu secara paksa bersama Louis. Mereka harus mencoba beberapa kali sampai akhirnya pintu itu berhasil terbuka.
"Angel!" Niall berlari menuju balkon diikuti oleh Louis dan Barbara dan benar saja, Angel sedang berdiri di sana. "Angel, turun dari sana!"
Angel tidak menggubris teriakan itu, dia merasakan angin yang berhembus di pipinya terasa dingin saat mengenai air matanya yang terus mengalir. Angel menjatuhkan tubuhnya sebelum Niall berhasil memegangnya.
"Angel!" keempat orang yang menyaksikan kejadian itu berteriak histeris.
"I got you!" teriak Harry saat Angel berhasil jatuh ke atas trampoline yang ditemukannya di belakang rumah.
Tubuh Angel kembali terpental ke atas dan untuk kedua kalinya dia kembali terjatuh ke atas tramponline itu dan naasnya, kepalanya sedikit terbentur pinggiran trampoline.
Harry segera mengangkap tubuh Angel sebelum dia terpental ke atas lagi. "I got you, baby, don't worry, I got you and you're safe." Harry memeluk tubuh Angel yang tidak sadarkan diri dengan erat. Dia harus meneteskan air mata saat dia merasakan sesuatu yang basah di kepala Angel.
"Harry!"
"Harry, dia tidak apa-apa?" Niall berlutut di samping Harry dan merebut putri kecilnya dari pelukan Harry.
"Kita harus membawanya ke rumah sakit." Ucap Louis.
Harry masih memandangi tangannya yang dibasahi oleh darah yang keluar dari kepala Angel. Aku gagal. Batinnya. Dia tidak bisa membuat Angel baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomplete 2
RomanceBOOK 2: Almost. He waits with all his dreams. He knows her heart. He's almost there. [Highest rank #2 out of 3.39k stories in niallhoran | 9-12.8.20] Copyright © 2016-2020 by juliamulyana. All Rights Reserved.