#23 - An allusion

1.7K 303 69
                                    

Daisy bangkit dari duduknya lalu memakai sandalnya dengan cepat dan dia juga meraih mantelnya lalu meninggalkan Niall. Niall bangkit dengan cepat dan berlari untuk menghalangi wanita itu pergi tanpa memberikannya penjelasan perihal apa yang baru saja wanita itu katakan mengenai dirinya.

"Aku pergi." Ucapnya datar.

"Tunggu!" Niall berhasil menahan tangan Daisy sehingga wanita itu tidak bisa pergi. "Seseorang mengatakan sesuatu padamu?" tanyanya.

Daisy menggeleng namun enggan untuk menatap lawan bicaranya.

"Kupikir aku mendengarmu mengatakan kepada Angel untuk tidak percaya pada apapun yang orang lain katakan. Lalu, apa yang aku lihat darimu, hmm? Mentalmu perlu dipertanyakan." Ucap Niall.

"Aku ingin menenangkan diri." Ucap Daisy ketus.

"Menenangkan diri dari hal apa?" tanya Niall.

Daisy mencoba menyingkirkan tangan Niall yang memegang miliknya. "Bukan urusanmu."

Niall semakin erat memegang pergelangan tangan Daisy. "Jelas kau baru saja menyebutku telah berbohong, maka ini ada hubungannya denganku, kan? Kau harus mengatakannya padaku." Ucap Niall. "Jika kau memang mau menenangkan diri, maka cari tahu kebenarannya dariku. Jelas, sesuatu yang telah mereka katakan padamu itu tentang diriku dan itu mengganggumu."

Daisy memberanikan diri menatap Niall. "Niall, sungguh, biarkan aku sendiri sekarang."

"Ti-dak." Ucap Niall tegas. Niall melingkarkan lengannya di pundak Daisy dan menuntun wanita itu kembali ke sofa. "Duduk." Perintahnya dan Niall pergi ke dapur untuk mengambil segelas air.

Daisy memandangi kedatangan Niall dari tempatnya. "Niall..." ucapnya lirih.

Niall duduk di samping Daisy dan memberinya segelas air. "Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkan kota ini dengan membawa sebuah kebohongan dan menganggapku telah berbohong. Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku tanpa memberikanku kesempatan untuk menjelaskan setelah kau menuduhku berbohong."

Daisy tidak menjawab dan hanya menenggak air dari gelasnya sambil menatap Niall.

"Kupikir kita harus memiliki kesepakatan untuk tidak merahasiakan apapun lagi. Karena kau tahu apa? Aku ingin kembali padamu dan apakah kau menginginkan hal yang sama?" tanyanya.

"Aku tidak tahu."

"Jadi, siapa yang kau temui hari ini dan dia mengatakan apa padamu?" Niall mulai mengintrogasi Daisy. Pasti ada hal yang wanita itu dapatkan dari luar sana dan berita itu tidak benar. Itu sangat tidak menyenangkan bagi Niall jika Daisy terlanjur menganggapnya penipu tanpanya bisa menjelaskan sesuatu.

Daisy mengalihkan pandangannya ke depan. "Aku tidak sengaja bertemu dengan dia. Dia mengatakan kalau kau memang benar-benar berniat untuk meninggalkanku saat itu karena aku sudah tidak menarik di matamu dan dia tahu mengenai dirimu dan Barbara, kau hanya mengkambing hitamkan Barbara dalam hal ini supaya kau tidak terlihat bersalah di saat kau telah menyesali perbuatanmu dengan meninggalkanku."

Diam. Niall masih menunggu Daisy untuk menjelaskan lebih detail lagi.

"Kau melakukan itu untuk menutupi semua kebohonganmu. Niall..." Daisy mengalihkan pandangannya kepada Niall di sampingnya yang tengah memandanginya dengan serius. "Kau tahu kalau aku memiliki krisis kepercayaan diri sejak dulu. Tentu hal ini berpengaruh besar pada mentalku, Niall."

Niall tidak menjawab dan bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kamarnya. Dia kembali cukup lama dengan membawa sebuah kotak di tangannya lalu duduk di tempatnya semula. Dia membuka kotak itu dan mengeluarkan isinya.

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang