#4 - Pitch & scar

1.7K 288 89
                                    

London City

Angel terus tersenyum karena Nananya baru saja memberitahunya bahwa ibunya akan di London Jumat nanti. Betapa bahagianya Angel saat ini. Dia sangat bersemangat saat guru private-nya datang. Ayahnya juga akan pulang siang nanti. Dia tidak sabar untuk mengatakan hal itu kepada ayahnya dan dia yakin jika ayahnya akan mengizinkan.

"Daddy?" mata Angel berbinar saat melihat ayahnya muncul dari balik pintu. Angel berlari menuju Niall dan memeluknya dengan erat.

"Hi, Sayang! Bagaimana kabarmu, uh?" Niall mengangkat Angel ke dalam gendongannya.

"Aku sangat baik-baik saja."

"Aku sangat baik maksudmu?" ledek Niall.

"Aku mengatakan itu, Daddy saja yang salah dengar." Angel menjulurkan lidahnya kepada Niall.

"Apa?" Niall menggelitik leher Angel dengan wajahnya dan itu membuat Angel tertawa dengan riang.

"Aku ingin beritahu sesuatu kepada Daddy." Ucap Angel.

"Apa itu?"

"Mommy dan Apple akan di London minggu depan. Daddy mengizinkan aku untuk bertemu dengan mereka, kan? Kami akan menghabiskan akhir pekan bersama." Ucap Angel.

"Hmm..." Niall tampak berpikir. Apakah itu akan baik-baik saja? Jujur saja, dia tidak ingin terpisah dari Angel. Tapi, hey, siapa yang akan memisahkan mereka?

"Dad?" Angel membuyarkan lamunan Niall. Niall menatap gadis kecilnya yang penuh harap. "Boleh, kan? Kami sekalian akan mengadakan ulang tahun di Sheffield bersama Mommy dan Apple dan Nana Edwards. Ulang tahunku juga minggu depan, kan?"

Ulang tahun? Bagaimana Niall bisa lupa dengan ulang tahun anak-anaknya? Dia bahkan lupa jika ini bulan kelahiran anak-anaknya yang mana seharusnya lima bulan yang lalu adalah bulan anniversary-nya juga dengan Daisy. Niall menampar dirinya secara mental, anniversary dengan Daisy? Mengapa dia masih bisa bermimpi di saat seperti ini?

"Ulang tahun?" gumam Niall.

"Daddy lupa?" kedua sudut bibir Angel melengkung ke bawah.

"Tidak, Sayang, Daddy tidak lupa." Dusta Niall. "Lalu, kalian tidak akan merayakan ulang tahun bersama Daddy?"

"Daddy bisa datang ke sana, kan?" Tanya Angel.

Diam. Niall kembali berpikir. Rasanya dia belum siap jika harus bertemu dengan Daisy setelah semua rahasia yang selama ini dia sembunyikan telah diketahui oleh wanita itu. Entahlah, apakah dia masih pantas untuk bertemu dengan wanita itu lagi.

"Dad?" Angel kembali membuyarkan pikiran-pikiran di kepala Niall.

"Kalau Daddy tidak sibuk. Daddy tidak bisa berjanji." Ucap Niall.

Angel menunjukan kekecewaannya. "Tapi, Daddy mengizinkanku untuk bertemu Mommy dan ikut bersamanya ke Sheffield, kan?" Angel tampak ingin memastikan keputusan Niall perihal ijin.

"Tentu."

"Yayy!! Terima kasih, Dad. Aku sayang Daddy, dengan sangat." Angel mempererat tangannya yang melingkar di leher Niall dan menciumi pipi pria itu berkali-kali.

"Oke, Daddy lelah. Daddy ingin istirahat dulu." Niall menurunkan Angel dari gendongannya. "Apa Holy dan Barbara di rumah?" Tanya Niall seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

"Ya."

"Okay, be a good girl, sweetie!" Niall mengusap kepala Angel pelan kemudian mencium keningnya kilat sebelum akhirnya melenggang pergi meninggalkan Angel.

Incomplete 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang