"Pelan"Haechan mengelus rambut Mark.
"Hm"guman Mark disela kegiatannya menyusu pada Haechan.
"Ngghh"lenguh Haechan saat Mark menjilat putingnya membuat Haechan tidak fokus membaca berkas di tangannya.
Mereka berdua berada di kamar apartemen mereka, Haechan terpaksa membawa semua berkas yang harus ia baca karena kekasihnya yang terus merengek.
Haechan menyandarkan badannya di kepala ranjang, kemeja yang ia kenakan sudah terbuka, tangan kanannya mendekap Mark sambil mengelus rambut Mark pelan sedangkan tangan kirinya memegang berkas yang ia baca.
Mark dengan nyaman berada di sebelah kanan Haechan, tangannya melingkar diperut Haechan dengan mulut yang sibuk mengemut dada sebelah kanan Haechan.
"Chenle nggak mau pulang"ucap Haechan saat melihat pesan yang dikirim Jaehyun padanya.
Mendengar ucapan Haechan Mark tersenyum senang, tentu saja dengan mulut yang terus mengemut.
"Bayi besar ini tersenyum tadi"dengus Haechan dan melanjutkan membaca berkasnya.
"Besok sekolah ya, Hyung udah sembuh kan. Tapi nanti sebelum tidur minum obatnya dulu"ucap Haechan membuat Mark mengengguk patuh.
Mark melepas puting Haechan, beringsut untuk mencium leher Haechan. "Kenapa Chenle nggak mau pulang?"tanya Mark sambil merapatkan badannya yang tak memakai baju pada Haechan.
"Ingin tidur dengan Papa dan Daddy"jawab Haechan santai sedangkan Mark sudah melotot kaget.
"Keinginan macam apa itu"Mark mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Haechan yang masih terlihat santai.
"Apa salahnya, Lele hanya ingin tidur dengan para kakeknya"ucap Haechan.
"Rumah siapa?"tanya Mark yang kembali mendusel di leher Haechan.
"Papa"jawab Haechan singkat.
"Besok kita bawa mobil masing-masing, Hyung kan ada tambahan pelajaran"ucap Haechan.
"Bawa satu aja, nanti Hyung pulang pulang sama Lucas"kata Mark yang sudah setengah tengkurap diatas badan Haechan.
"Oke"Haechan mengelus rambut Mark yang kembali menyusu.
Mark diam, dia malas berbicara. Dia terus menyusu dengan tangan yang memainkan puting Haechan yang satunya.
"Jangan digigit"protes Haechan.
"Sayang, Hyung Nen sampe nanti malam boleh"kata Mark memelas.
"Ini udah hampir malam dan Echan harus nyiapin makan malam"Haechan menaruh kertas yang ada ditangannya, menangkup wajah Mark yang berada di dadanya.
"Ini masih sore, boleh ya sampai jam makan malam. Nggak usah masak, kita beli diluar saja"Mark membenamkam wajahnya di dada Haechan, mendusel seperti anak kecil.
"Oke, kita makan diluar. Sekalian kerumahnya Papa buat jemput Chenle"ucap Haechan.
"Chenle nggak mau pulang, kenapa di jemput?"tanya Mark.
"kita coba samperin nanti, kalau nggak mau ya kita pulang. Lagian rumah Papa nggak sejauh ke rumah Daddy"jawab Haechan.
"Oke"ucap Mark murung.
"Puas puasin nenenya sebelum anak kamu dateng"Haechan tertawa pelan melihat Mark yang murung.
"Ngh di emut aja Hyunghh"lenguh Haechan karena Mark bukan hanya mengemut tapi juga menjilat dan memainkan dengan giginya, tangan satunya juga sibuk memainkan puting Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]