Jeno sampai dirumahnya sore hari, dia datang dari sekolahnya untuk mengurus acara besok. Dia sedang kesal pada hyung nya yang malah tak datang padahal dia adalah ketua OSIS sekaligus ketua panitianya.
Untungnya ada Lucas, meskipun Lucas itu sedikit terlihat tak waras tapi dia bisa diandalkan untuk menggantikan Mark. Jeno masuk kedalam rumahnya dan dia melihat hyungnya sedang duduk di sofa, tapi bukan itu yang menjadi fokusnya. Dia bingung karena melihat anak kecil di pangkuan hyungnya.
"Hyung dia anaknya siapa?"tanya jeno setelah duduk di samping Mark, mengabaikan dua orang yang juga ada di sofa ruang tengah.
"Kamu dateng dari mana sih Jen, kok lama banget"tanya Taeyong.
Jeno baru sadar ada Mama dan Papanya yang duduk dihadapannya. Saat mau ngejawab Mamanya, Chenle yang sedari tadi sibuk memainkan boneka beruang di pangkuan Mark, tiba-tiba bicara.
"dy Daddy Le pelgi Mommy"kata Chenle sambil mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah Mark.
"Tunggu ya, Haechan masih ambil buah di dapur"kata Mark yang membuat Chenle memberengut.
"My Mommy ukan Chan"ucap Chenle dengan kesal dan cemberut.
"Iya bentar lagi Mommy datang, Chenle bareng Daddy dulu"Mark menyamankan Chenle di pangkuannya agar tak merosot. Mark sudah tak begitu kaku dan mulai terbiasa karna Chenle sedari tadi ingin terus duduk di pangkuannya.
Jeno sungguh memasang wajah bodohnya mendengar percakapan Hyung nya dengan anak kecil itu. "Hyung gue udah punya keponakan dan apa katanya tadi Mommy nya si sinchan"Jeno menganga tak percaya.
"Tutup mulut lo Jen takut dimasukin laler"kata Haechan yang membawa potongan buah semangka dari dapur dan duduk disebelah Mark.
Jeno langsung menutup rapat mulutnya. "Jadi kalian gak dateng ke pertemuan di sekolah tadi gara-gara ngurusin anak"Ucap Jeno yang membuat Mark dan Haechan langsung menatap kaget ke arah Jeno.
"Ya Tuhan gue lupa Jen, kok lo gak ngehubungin gue sih"protes Haechan.
"Sekarang gue nanya Lo bawak Hp gak? Gue sama yang lain udah ngehubungin lo sama Mark hyung tapi gak ada yang ngangkat"Jawab Jeno tak terima akan Haechan yang protes padanya.
"kayaknya Hp kita ketinggalan di meja makan. Ya udahlah lagian udah diurus kan sama Lucas, yang penting besok gue hadir"Mark dengan santainya menjawab sambil menyuapkan potongan semangka pada Chenle.
"Ketua macam apa anda"cibir Jeno yang malah tak di dengarkan oleh Mark.
"Udah sore gini mending kita pulang, kita belum belanja kebutuhan buat masak dan sekalian beli barang-barang Chenle"ucap Haechan.
"Ya udah ayok ke Mall terus pulang ke Apartemen"ajak Mark.
Haechan mengemasi barang-barang Chenle dan mau ngambil Chenle dari pangkuan Mark, tapi Chenle tidak mau karena tetap mau di gendong oleh Mark.
"Gendong ke Mommy aja ya, Daddy masih belum bisa gendong Chenle"bujuk Haechan. Dia sekarang memutuskan manggil Mark Daddy kalau ada Chenle, karena takut Chenle ngambek dan menangis dengan suara lumba-lumbanya.
"gak mau, maunya dy"Chenle masih tetep mau digendong Mark.
"Yaudah biar gue aja yang gendong"Mark berusaha mengendong Chenle dengan benar di bantu Haechan.
"Makasih Chan"ucap Mark dan seperti biasa akan di koreksi oleh Chenle "Mommy dy ukan Chan"Chenle menepuk pipi Mark.
"Makasih Mommy"Mark mengulang ucapannya yang dibalas dengan senyum manis oleh Haechan.
"Kalian hati-hati ya, nanti jangan istirahat kemaleman besok kalian sekolah"ucap Taeyong yang memberikan makanan untuk di makan nanti malam ke Haechan.
Jehyun mencium pipi Chenle "Nanti kesini lagi ya, grandpa punya hadiah buat Chenle"Chenle bertepuk tangan dan mengangguk semangat. Taeyong mengusap rambut Chenle gemas "cium Grandma dulu baru pulang"Taeyong menyodorkan pipinya dan dicium dengan senang hati oleh Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Nezařaditelné"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]