Murung

50.9K 5K 3.7K
                                    

🔞

Jeno nenatap sendu kotak yang berisi cincin pertunangannya dengan Jaemin. Kemarin, setelah pembicaraan yang di penuhi air mata. Jaemin menyerahkan cincin yang ia pakai pada Jeno, membuat Jeno juga ikut melepaskan cincinnya.

Setelah pulang dari apartemen Hyungnya, Jeno langsung masuk ke kamarnya dan melewati makan malam. Dia hanya ingin menenangkan diri dan tidak punya selera umtuk makan.

"Jeno, keluar ya sayang. Jeno harus sarapan biar nggak sakit"kata Taeyong, sambil mengetuk pintu kamar anaknya.

Jeno mengehela napas saat mendengar suara Mamanya, entah berapa kali Mamanya terus memanggilnya untuk sarapan.

"JENO NGGAK MAU MAKAN MA"teriak Jeno agar suaranya bisa didengar Jelas oleh Mama.

"Mama udah masak makanan kesukaan Jeno, ayok makan sayang. Udah hampir siang, Mama takut perut Jeno sakit kalau ngelewatin makan pagi. Tadi malam juga Jeno belum makan, jadi makan sekarang ya sayang"bujuk Taeyong.

"Jung Jeno, anak kesayangan Papa. Buka pintunya ya, kamu harus makan"kata Jaehyun yang juga terus mengetuk pintu kamar anak bungsunya.

"Jeno, Hyung beliin mobil baru kalau Jeno keluar kamar terus makan"kali ini Mark yang membujuk adiknya.

Mark yang sedang bersantai di Apartemennya buru-buru pulang ke rumahnya karena mendengar dari Papanya bahws Jeno tidak mau keluar kamar dan tidak mau makan.

"Gue beliin PS 5 kalau lo keluar kamar Jen"Haechan yang ikut kekasihnya pulang, juga ikut membujuk Jeno.

"NGGAK MAU"tolak Jeno.

"OOM JENO, LELE BAWA BONEKA BELUANG. INI BUAT OOM JENO KALAU OOM JENO KELUAL KAMAL"teriak Chenle yang berada tepat didepan pintu kamar Jeno, membuat orangtua dan kakek neneknya agak menjauh setelah mendengar teriakannya.

"Mama belum terbiasa denger teriakannya, suaranya lebih melengking dari suara Haechan"ucap Taeyong.

"Papa juga"Jaehyun mebenarkan ucapan istrinya.

Ceklek!!

Suara pintu terbuka, membuat semua orang yang ada di depan kamar Jeno langsung fokus pada pintu kamar Jeno.

"OOM JENO!!"pekik Chenle dan meloncat-loncat di hadapan Oomnya yang keluar kamar.

Jeno menggendong badan mungil keponakannya. "Bonekanya mana Baby Bear?"tanya Jeno sambil terus mencium pipi Chenle.

"Dikamal Lele banyak boneka, Oom bisa ambil satu"jawab Chenle di sela tawanya karena terus dicium oleh Jeno.

"Mau mobil yang kayak gimana?"tanya Mark.

"PS 5 nya udah gue pesen, bentar lagi di kirim"ucap Haechan denga tangan yang sibuk membeli PS 5 lewat ponselnya.

"Nggak usah gitu, jangan buang-buang uang"kata Jeno.

"Tapi udah gue beli Jen, nanti terima aja kalau udah dateng"Haechan mengelus pipi Jeno, matanya fokus pada mata Jeno yang memerah dan membengkak.

"Nangis semaleman ya?"tanya Jaehyun saat melihat mata anak bungsunya.

"Nggak Pa"Jeno tersenyum, senyum untuk terlihat bahwa dia baik-baik saja.

"Makan ya sayang"Taeyong mencium Pipi anaknya, matanya memanas melihat senyum Jeno. Taeyong ingin sekali rasanya menghajar Jaemin, karena sudah mengecewakan anaknya yang ia jaga sebaik mungkin. Tapi dia tidak bisa asal memukul Jaemin, karena Jaemin hanya ingin membahagiakan orang yang ia cintai, hanya saja caranya salah.

"Jeno mau makan nanti ya, sekarang Jeno mau main sama Lele"ucap Jeno, berlalu meninggalkan Papa, Mama, Hyung dan Calon Kakak Iparnya yang menatap sendu pada Jeno yang mulai pergi menuju kamar Chenle.

Daddy And Mommy [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang