Pagi yang agak menyebalkan bagi Haechan, sebal melihat Mark yang tersenyum seperti Om-om mesum padanya sedari tadi.
Haechan terus menggerutu tak jelas sambil menyiapkan sarapan. Sedangkan Chenle sudah tampan dengan baju dan sepatu berwarna pink serta putih.
Chenle duduk di kursinya di meja makan, memainkan sendok dan garpu. "Mommy, Lele mau makan makan makan"Chenle memukul-mukul meja dengan sendok dan garpu yang ia pegang.
"Berhenti tersenyum mesum sambil melihat Echan seperti itu"dengus Haechan sambil meberikan roti serta segelas susu pada Mark.
Mark hanya menanggapi gerutuan Haechan dengan senyuman, sungguh Mark hanya terlalu senang sampai tersenyum seperti Om-om mesum. Tentu saja Mark bahagia karena dirinya disuruh Chenle mencium Haechan terus menerus dari sejak mereka bangun tidur, sungguh kebahagian yang sangat luar biasa bagi Mark.
"Mommy Lele tidak mau loti"Chenle mendorong piring berisi roti di hadapannya.
"Lele mau sup ayam"Chenle menatap Mommynya memohon.
"Ada syaratnya"Haechan tersenyum melihat ekspresi bingung anaknya.
"Lele harus berhenti menyuruh Daddy memcium Mommy"ucap Haechan.
"NO!!"Chenle dan Mark kompak berteriak tidak.
"Kenapa tidak?"tanya Haechan, melihat ayah dan anak di hadapannya secara bergantian.
"Lele mau adik Mom"jawab Chenle.
"Dad?"Haechan menatap tajam kekasihnya.
"Ayolah Mom, anak kita hanya menyuruh ku mencium Mommynya"ucap Mark.
"Lele, dengarkan perkataan Mommy. Adik tidak akan ada di perut Mommy meskipun Daddy terus mencium Mommy"kata Haechan sambil memyuapi sup pada Chenle.
"Lalu, bagaimana cara ada adik. Apa adik datang tiba-tiba? Tapi kata paman Luc dan Oom Jeno, adik itu di buat dan Daddy halus cium Mommy agar ada adik?"celoteh Chenle.
"Daddy?"panggil Chenle, sepertinya Chenle meminta jawaban pada Daddynya.
"Bagaimana caranya menjelaskan pada Lele Mom?"Mark melihat Haechan, bingung harus menjelaskan seperti apa.
"Begini saja. Kalau Lele ada teman, Lele harus janji tidak akan meminta adik. Mommy usahakan Lele akan memiliki teman"Haechan mencoba melakukan suatu perjanjian dengan anaknya.
Mark berdoa dalam hati, semoga Chenle tidak menyetujui suatu perjanjian yang sangat membuat Mark kehilangan kesenangannya di hari yang cerah ini.
"Oke, tapi Lele harus ada teman"ucap Chenle, membuat Mark murung. Sedangkan Haechan tersenyum cerah secerah Matahari.
"Memangnya Mommy akan mendapatkan teman Lele dari mana?"tanya Mark sambil melanjutkan memakan rotinya.
"Nanti juga ada, sekarang ayo cepat makan supaya tidak terlambat kesekolah"ucap Haechan masih dengan senyum cerahnya.
"Dary Hyung jadi jemput Chenle kan?"tanya Mark.
"Iya, bentar lagi juga dateng. Dia mau ngajak Chenle jalan-jalan sebelum dia balik ke China nanti sore"jawab Haechan.
"Nanti Hyung nggak usah ikut ke Bandara, Haechan baru inget kalau Hyung ada pelajaran tambahan"ucap Haechan.
"Oke, nanti Hyung naik taksi aja pulangnya. Lagian Lucas juga pasti ijin dan nggak ikut pelajaran tambahan"kata Mark.
"Lele mau jalan-jalan sama paman dely"Chenle tertawa sambil bertepuk tangan senang. Membuat Mark mencium pipi berisi Chenle karena gemas.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]