Haechan sudah satu minggu tidak sekolah, tapi Haechan tetap belajar di Apartemen Lucas. Sedangkan Chenle seperti biasa akan selalu ikut kesekolah, tapi bedanya selama satu minggu ini, Chenle ikut Lucas dan Jeno. Setelah sampai di sekolah, barulah Chenle akan bersama dengan Mark.
Satu minggu Haechan tidak bertemu dengan Mark, dia sebenarnya merindukan Mark. Tapi menurut Haechan, Mark harus tetap mendapatkan sedikit pelajaran.
"Chan, beneran mau sekolah?"Jeno masuk ke kamar yang ditempati Haechan.
"Iya, bosen belajar di sini terus"jawab Haechan sambil memasang dasinya.
"Baru juga satu minggu"Jeno mengambil tas Chenle yang berada di atas kasur Haechan.
"Lele mana?"tanya Haechan.
"Di sofa, lagi makan roti"Jawab Jeno.
Ding! Dong!
"Jen, bukain pintu gih. Itu bell bunyi"perintah Haechan, saat mendengar suara bell.
Jeno langsung keluar untuk membukakan pintu, dan setelah pintu terbuka. Jeno beberapa kali mengerjapkan matanya, dia kaget.
"Noona kok bisa kesini?"tanya Jeno.
"Mau jemput Echan, ada disini kan?"Yeri mengintip ke dalam.
"WOY YERI BANGSAT, SEENAK JIDAT LO NINGGALIN KITA!!"teriak Mina.
"Bisa diem nggak sih anjing, teriak-teriak aja lo"umpat Yeri pada Mina yang sudah berdiri disebelahnya, dengan Koeun dan Yuqi.
"Gue pikir Yeri Noona udah balik ke Paris. Gue nggak liat lo dikelolah"ucap Jeno.
"Gue nggak sekolah karena Haechan nggak sekolah, gue kan pengen sekolah bareng Echan"kata Yeri.
Jeno tak percaya dengan perkataan Yeri, dia memicingkan matanya. Menatap Yeri curiga, dia takut Yeri berbuat sesuatu pada Haechan.
"Gue udah minta maaf ke Haechan. Udah di maafin juga, Noona juga punya grup Line bareng Echan sama tiga cewek gila ini"Yeri memperlihatkan layar ponselnya pada Jeno.
"Lo juga gila, sadar diri begok"Mina menoyor kepala Yeri.
"Gue gila karena ngikut kalian, kalian kan gila. Jadi gue harus ikutan gila biar bertahan temenan sama kalian"Yeri balik menoyor kepala Mina.
"Jeno, ini kita nggak disuruh masuk?"tanya Koeun, dia menghela napas lelah melihat perdebatan Yeri dan Mina.
"Oh iya, ayo masuk"Jeno mempersilahkan keempat perempuan cantik itu masuk.
"Dari tadi dong Jen"Yuqi langsung masuk, mendahului ketiga temannya.
"Si Lucas kaya juga"ucap Yuqi setelah masuk dan duduk di Sofa. Di susul oleh Mina, Yeri dan Koeun.
"AUNTY!!"pekik Chenle saat melihat para Aunty nya, dia langsung berlari ke pelukan Yuqi, Koeun dan Mina.
"Lele"Yuqi mencium pipi Chenle.
Koeun dan Mina juga mencium pipi Chenle bergantian. "Oh, ada Aunty olang belbahaya yang bawa pelmen"Chenle menunjuk Yeri yang masih berdiri.
"Hah, Hahahahahaha Aunty orang berbahaya. Ppff-Hahahaha muka lo emang kayak orang berbahaya, Lele pinter banget sayang"Mina tertawa terbahak-bahak, membuat Yeri mendelik kesal.
"Hai Lele, panggil Aunty Yeri ya. Aunty bukan orang berbahaya kok"Yeri duduk di sebelah Koeun dan mengambil Chenle yang berada di pangkuan Koeun.
"Oh begitu, Aunty Lele banyak"Chenle tertawa senang.
Jeno masih berdiri di dekat sofa, dia hanya memperhatikan keponakannya bermain dengan para Aunty nya. Dia masih belum percaya bahwa Yeri bisa berubah baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]