Johnny menatap anak tunggalnya yang sudah memakai setelan jas berwarna putih.
"Lo cantik banget, meskipun ini model baju untuk perempuan. Tapi keliatan bagus di badan lo"Renjun membantu memasang kan jas untuk Haechan.
"Jangan nangis"Haechan mengusap air mata sahabatnya.
"Gue keluar dulu ya, mau liat Chenle sama Jisung"Renjun keluar dari kamar hotel yang di tempati Haechan untuk bersiap, sambil mengusap air matanya. Meninggalkan Haechan dan Johnny.
"Daddy"panggil Haechan pada Daddy nya yang berdiri agak jauh darinya.
"Boleh Daddy peluk"Johnny mendekat pada anaknya, dan Haechan langsung memeluk Daddy nya.
"Gak boleh nangis, nanti Echan juga ikut nangis"ucap Haechan.
"Nggak akan nangis, Daddy nggak akan nangis"Johnny berucap dengan suara yang gemetar, dan semakin memeluk anaknya.
"Ya ampun, liat anak beruang sama Daddy beruang ini. Kalian pelukan udah kayak mau pisah selama-lamanya, Drama banget"kata Ten yang baru masuk.
"Mae jahat banget omongannya"Haechan melepaskan pelukannya pada Johnny.
"Lihat, rambut kamu jadi berantakan"Ten merapikan rambut anak nya.
"Ayo berangkat, Chenle sama Jisung udah berangkat sama Jaemin dan Renjun. Yang lain udah ada di gereja semua"kata Ten.
"Ayo Bear"Johnny mengengam tangan anaknya.
"Ayo"kata Haechan.
Ten melihat kepergian anak dan suaminya, dia diam-diam mengusap air matanya dan langsung menyusul Haechan dan Johnny.
.
.
.Mobil yang di kendarai Johnny berhenti tepat di depan gereja, dipintu masuk sudah ada Jaemin dan Renjun yang menunggu mereka.
Haechan turun dari mobil nya bersama Ten, dia berjalan di tengah-tengah orangtuanya. Lalu Mereka menaiki satu persatu anak tangga.
"Mommy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]