Mata panda

58.6K 6.2K 346
                                    

Chenle menggerakkan badan mungilnya yang tertidur di pelukan pamannya Jung Jeno, tangan kecilnya menggapai hidung Oom nya yang masih tertidur pulas dan memencet hidung Jeno, membuat Jeno membuka matanya secara perlahan.

"Masih terlalu pagi untuk mengganggu tidur Oom mu ini Chenle"ucap Jeno dengan suara berat khas bangun tidur.

"Molning"Chenle berucap dengan senyum cerah yang ia tunjukkan pada Jeno, membuat Jeno ikut tersenyum saat melihat senyum cerahnya.

"Masih kangen Mommy and Daddy?"tanya Jeno.

"Ya, Chenle kangen My and Dy. Tapi meleka sibuk dan Lele tidak mau mengganggu"kata Chenle dengan senyum cerahnya yang perlahan berubah menjadi cemberut dengan raut wajah sedih.

"Hei, kemana senyumnya yang tadi? Kok malah jadi muka sedih yang jelek. Katanya Chenle anak cantik dan imut seperti Mommy, jadi harus selalu tersenyum tidak boleh sedih, kalau sedih terus imutnya ilang"Jeno berusaha menghibur Chenle yang nampak menekuk mukanya, membuat Chenle tersenyum kembali.

"Ayok ke grandma, Chenle harus mandi biar tambah cantik"ajak Jeno dan langsung menggendong Chenle keluar kamar.

sudah tiga hari Chenle dititipkan pada Jeno oleh Mark dan Haechan. Namun untuk urusan mengurus Chenle tetap diurus oleh Taeyong, Jeno hanya bertugas menemani karena Taeyong tidak bisa menjaga cucunya terus menerus. Setelah acara menginap bersama di rumah keluarga Seo, keesokan harinya mereka kembali kerumah masing-masing.

Haechan, Jaemin, Renjun, Jeno, Lucas dan Mark juga langsung bersekolah dan seperti biasa Chenle tetap dibawa kesekolah. Mereka semua berangkat sekolah dari rumah keluarga Seo dengan seragam sekolah yang sudah dibawa mereka waktu menginap.

Tapi sayangnya, dihari itu juga dengan berat hati Mark dan Haechan memutuskan untuk menitipkan Chenle pada Jeno. Karena kesibukan keduanya yang sepertinya akan sangat lama diurus. Pelatihan Mark di perusahan papanya yang sangat keras membuat Mark tak bisa selalu menjaga Chenle, harusnya Haechan bisa menjaga Chenle saat Mark sibuk dengan pelatihannya namun masalah perusahaan yang tiba-tiba terjadi membuat Haechan tak dapat menjaga Chenle.

Jadi Mark dan Haechan sepakat menitipka Chenle pada Jeno, karena hanya Jeno yang bisa menemani Chenle dirumah keluarga Jung.

Setelah Chenle aman di tangan Jeno. Mark sudah mulai sibuk, bahkan ia juga disibukkan dengan kegiatan penerimaan anggota OSIS yang baru dan rapat pelaksanan pemilihan ketua OSIS dan wakilnya serta disibukkan dengan tanggung jawabnya sebagai ketua Ekskul basket untuk mengurus anggota baru serta mencari adik kelasnya yang cocok untuk menggantikan dia sebagai ketua basket, Semua kegiatan Mark disekolahnya harus beres sebelum ujian semester satu dilaksanakan agar bisa fokus pada ujian-ujian lainnya untuk kelas akhir SHS.

Sedangkan Haechan juga disibukkan dengan mengusus Eksul musiknya dan juga pekerjaannya yang mengalami sedikit masalah harus segera diatasi agat perusahaan kecilnya tidak mengalami kerugian, beruntung Daddy dan Maenya bisa langsung ke perusahaannya yang ada di Tiongkok sehingga Haechan hanya perlu mengurus yang di Korea namun tetap menguras banyak waktu dan pikiran.

Nyatanya menjadi anak pembisnis hebat tidak selalu menyenangkan. Seperti yang dialami Mark dan Haechan saat ini, mereka yang harusnya hanya disibukkan dengan urusan sekolah. Kini malah harus disibukkan dengan urusan perusahaan.

menjadi anak pertama yang memikul banyak tanggung jawab dan juga harus memenuhi harapan orangtuanya membuat Mark berusaha agar terlihat sempurna dalam urusan pendidikan maupun pekerjaan. Begitupun juga dengan Haechan, menjadi anak tunggal menjadikan dia harapan satu-satunya dalam keluarga  untuk membantu meneruskan perusahaan keluarga. Haechan memang terlihat sebagai anak manja yang suka menghabiskan uang dan bermain-main, namun dia selalu berusaha agar menjadi anak yang dapat diandalkan oleh Mae dan Daddynya yang sudah menyerahkan segalanya untuk Haechan.

Daddy And Mommy [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang