Jeno dan Renjun saling melirik, mereka berdua terlihat duduk dengan gelisah. Haechan yang berada di meja makan, melihat kedua temannya yang terlihat ingin bicara satu sama lain, tapi mereka sepertinya bingung ingin bicara seperti apa.
Tadi, setelah agak lama di luar, Haechan memutuskan menarik Jeno dan Renjun kedalam lalu mendudukkan mereka bersebelahan di sofa.
"Mereka berdua kenapa?"tanya Ten, yang memang berada di Apartemen anaknya untuk bermain dengan cucunya.
"Biasa, masalah cinta segi empat"jawab Haechan dengan berbisik pada Ten yang berada di sebelahnya.
"Apa Mae harus bantu mereka?"tanya Ten.
"Silahkan, Mae kan udah berpengalaman"ucap Haechan, tersenyum jahil pada Ten.
"Yaudah, ini anaknya di pangku"Ten memindahkan Chenle yang berada di pangkuannya, untuk berpindah kepangkuan anaknya.
"Momaaa~~"rengek Chenle saat dia di pindahkan.
"Sebentar sayang, Moma ada perlu sama Aunty dan Oom"Ten mencium pipi bulat cucunya sebelum berjalan menghampiri Renjun dan Jeno, lalu duduk di tengah-tengah mereka.
Jeno dan Renjun terlihat bingung dengan Ten yang tiba-tiba duduk di antara mereka berdua.
"Lucas kemana Njun?"tanya Ten pada Renjun.
"Katanya ada kerjaan bareng Dery Hyung"jawab Renjun membuat Jeno bingung.
"Kalau Nono, kok nggak bareng Nana kesini?"Ten melihat Jeno yang masih menunjukkan ekspresi kebingungan.
"Nana ada kerjaan katanya"jawaban Jeno, yang Juga membuat Renjun bingung.
"Daddy kemana Mae?"tanya Jeno untuk memastikan sesuatu.
"Daddy kan lagi ketemu Mama kamu, emang Taeyong nggak bilang"jawab Ten.
"Mae"panggil Haechan dengan suara agak tinggi karena kaget dengan jawaban Maenya.
Ten bingung dengan anaknya yang kaget, "Kan Daddy kamu emang ketemu sama Taeyong"ucap Ten pada Haechan.
Jeno menatap Haechan curiga dan langsung mengambil ponselnya, Jeno terlihat ingin menghubungi seseorang.
"Mama bilang sekarang ingin bertemu dengan temannya, bisa beri tahu aku siapa saja orang yang di temui Mama sekarang"Pinta Jeno pada seseorang di sebrang telepon.
Jeno terdiam saat mendengar jawaban dari sekretaris Mamanya, "Terimakasih Paman Kim"ucap Jeno sebelum menaruh ponselnya di atas meja.
"Jeno"panggil Renjun.
"Mereka bohong, mereka lagi ketemu Daddy sama Mama"Jeno tersenyum pada Renjun, setelah otak cerdasnya memproses lebih cepat apa yang sebenarnya terjadi.
"Haechan tahu sesuatu?"tanya Ten.
"IyaMae, Echan tahu dari Mark Hyung kalau Lucas Hyung sama Jaemin mau ketemu Daddy sama Mama buat bicarain hubungan mereka berdua sama Jeno dan Renjun"Jawab Haechan menunduk takut.
"Astaga"guman Ten.
Renjun menggit bibir bawahnya, matanya memanas saat dia tahu kalau sebenarnya Kekasihnya sendiri tahu kalau dia di dekati Jaemin.
"Bisa dengarkan Mae"Ten mengelus Pipi Jeno dan Renjun bergantian. Dia sangat tahu bagaimana perasaan mereka berdua sekarang.
"Jangan saling berteriak dan saling menyalahkan. Mereka bohong juga pasti ada alasannya"Ten tersenyum saat dirinya di peluk dari samping oleh Jeno serta Renjun.
"Haechan, suruh Jaemin dan Lucas kesini. Bilang ke mereka kalau Renjun sama Jeno ada di Apartemen kamu"perintah Ten.
Haechan langsung membawa Chenle masuk ke kamar, dia ingin menelfon Lucas dan Jaemin di kamarnya saja. Haechan ingin melindungi Chenle dari pertengkaran yang mungkin akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Acak"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]