Mark duduk di kursi yang terletak di ujung meja panjang. Ruangan OSIS dengan minim pencahayaan, hanya satu lampu gantung yang tepat berada di atas mejalah yang hidup.
"Kau tahu, apa kesalahanmu?"tanya pria tinggi dengan suara yang terkesan menuntut. Berdiri di sebelah kanan kursi yang Mark duduki.
"Kau tidak mau menjawab"ucap pria satunya yang juga berdiri sisamping kiri kursi yang Mark duduki.
"Kenapa diam saja, cepat jawab"gebrakan pada meja rapat di ruang OSIS membuat Mark sedikit kaget.
Mark terlihat jengah dengan apa yang terjadi sekarang, dia mengambil remote control yang tepat berada di depannya. Memencet satu tombol di remote tersebut dan membuat lampu menyala dengan normal kembali di ruang OSIS.
"Satu minggu ini kalian berdua udah banyak menguji kesabaran seorang Mark Jung"Mark berucap sambil memainkan Hp yang ada digenggamannya.
"Kencan gue sama Haechan batal karena kalian, jadi penguntit kemanapun Haechan sama gue pergi. kalau ngebunuh orang nggak dilarang dinegara ini, kalian mungkin tinggal nama sekarang"Mark melempar Hpnya ke meja, kesal dengan dua manusia sialan yang terus mengganggunya dan tambah kesal karena Haechan yang tak cepat membalas pesaannya.
"Kita cuman penasaran hubungan Hyung sama Echan udah sampek mana"ucap Jeno yang tadinya berdiri di sebelah kiri Mark, kini mendudukkan dirinya dikursi.
"SAMPEK MANA APANYA YANG SAMPEK MANA, KALAU GUE YANG MAU MULAI HUBUNGAN AJA DIGANGGU TERUS SAMA KALIAN"Teriak Mark, dia sudah lama memendam amarahnya. Jadi tak salah jika Mark berteriak sekarang.
"LO JUGA, BUKANNYA NOLONGIN SAHABATNYA NGEDEKETIN HAECHAN MALAH NGIKUTIN JENO"Mark menatap nyalang pada Lucas yang sudah duduk di kursi sisi kanan meja.
"Tenang Mark, tenang oke"kata Lucas yang membuat Mark mendelik kesal.
Apanya yang tenang, satu minggu Mark berusaha menjadi pria romantis pada kesayangannya Seo Haechan. Tapi selalu gagal karena kelakuan Lucas dan Jeno yang terus saja jadi pengganggu. Chenle saja pengertian pada Daddy dan Mommynya, dia mau dititipkan pada Kakek dan Neneknya saat Mark ingin mengajak Haechan berkencan.
"Demi tuhan, empat kali kencan dan semuanya gagal"Mark memijat pelipisnya.
Saat Mark mengajak Haechan kencan Direstoran, Sungai Han, Pasar malam dan Mall. Pasti ada saja gangguan, salah satu gangguan yang paling membuat Mark kesal setengah mati adalah saat Mark mengajak Haechan makan malam di restoran dengan nuansa yang sungguh romantis, tapi harus gagal karena Lucas dan Jeno malah datang dan ikut makan di meja Mark dan Haechan.
"Maaf ya Hyung, maafin Nono ya"ucap Jeno memelas.
"Anjing Jen, jijik gue"Lucas memandang jijik pada Jeno yang bertingkah sok imut.
"Gue mohon banget, biarin gw berusaha oke. Gue tahu kalian ngelakuin itu bukan cuman penasaran hubungan gw sama Haechan sampek mana, tapi kalian masih takut Haechan deket lagi sama gue"kata Mark frustasi.
"Maafin kita Mark, gue jadi merasa bersalah. Gue janji nggak akan ngerusak rencana lo lagi"Lucas menepuk pundak Mark.
"Jeno juga deh, kalau Daddy John udah percaya ke hyung. Jeno juga harus lebih percaya lagi ke hyung"Jeno tersenyum tulus pada Mark.
"Akhirnya"ucap Mark terdengar lega sekali, karena mungkin kencannya tidak akan gagal lagi.
"Bukan akhir"ucap Jeno menatap Mark serius.
"Tapi permulaan Mark"Lucas melanjutkan ucapan Jeno, dengan senyum yang sungguh menyebalkan.
"Dah lah, gue mau jadi kentang aja. Males gue berurusan sama setan kayak kalian"kata Mark yang menunduk dan menaruh kepalanya dimeja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]