Boneka Chenle

59.5K 5.3K 1.5K
                                    

Haechan menatap tajam semua pegawainya yang kini tengan menatap kekasihnya. Mark tidak perduli dengan semua pegawai Haechan, yang dia perdulikan sekarang hanyalah bersama dengan Haechan.

Saat berada di dalam lift, Haechan melihat penampilan Mark yang bisa dibilang biasa saja. Menggunakan hoodie kebesaran berwarna abu-abu agar Mark tidak masuk angin, celana training berwarna hitam dan kacamata bening untuk menyamarkan mata bengkaknya.

"biasa aja, kenapa banyak yang ngeliatin Hyung tadi"guman Haechan.

"Nggak tahu dan nggak perduli"kata Mark yang membalikkan tubuh Haechan dan memeluknya dari belakang.

Haechan sampai di lantai 5 yang ia tuju. Lantai tertinggi gedungnya karena kantor Haechan tidak sebesar kantor Daddynya. Haechan berjalan menuju ruangannya yang sekarang ditempati Hendery.

Berjalan keruangannya dengan Mark yang masih memeluknya itu sunggung merepotkan, tapi Haechan tak protes dan tetap membiarkan Mark memeluknya. Haechan membuka pintu ruangannya saat dia sudah memasukkan sandi.

"Kamu kenapa bawa anak playgroup?"tanya Hendery.

Mark memunculkan wajahnya yang bersebunyi di bahu sempit Haechan, menarik tudung hoodienya agar wajahnya terlihat jelas.

"Oh, Mark"ucap Hendery membuat Haechan mendengus.

"Hyung nggak liat badan Mark Hyung besar kayak gini sampek bilang anak playgroup"ucap Haechan yang duduk disofa dengan Mark yang setia menempel padanya.

"Dia kelitan menciut tadi"kata Hendery yang beranjak dari duduknya dan memberikan Ipad pada Haechan.

"Lihat angka-angkanya, datanya terlalu mudah diretas dengan keamanan seperti itu"ucap Hendery yang duduk di hadapan Haechan.

"Hyung bisa dengan mudah mengerjakan ini, kenapa harus memanggil ku?"tanya Haechan dengan mata yang masih fokus pada Ipad di tangannya.

"Orang-orang yang bekerja disini terlalu bekerja dengan asal dan bekerja terlalu santai karena berpikir mereka tidak diawasi. Kode seperti itu bahkan bisa Hyung buat dalam hitungan menit tapi lihat orang-orang mu Haechan, mereka membutuhkan hampir 3 bulan untuk membuat sampah seperti itu"jelas Hendery.

"Pecat nama-nama yang sudah aku kirim padamu" kata Hendery.

"Hampir separuh kariawan yang harus dipecat, dan kita tidak bisa memecatnya begitu saja"guman Haechan.

"Tak apa, daripada kau harus mempertahankan orang bodoh. Lebih baik membuang mereka, dunia pekerjaan itu kejam. Kau tahu itu bukan"kata Hendery.

"Lagi pula, disetiap kontrak kerja yang mereka setujui sudah tertulis bahwa pemecatan bisa terjadi ketika mereka melakukan kesalah dan Hyung tahu kesalahan mereka semua yang kau sembunyikan"jelas Hendery.

"Mempertahankan yang bisa digunakan dan membuang yang tak berguna, itu adalah hal terbaik sayang"ucap Mark.

Tanpa Mark dan Hendery katakan, Haechan sudah tahu itu. Tapi Haechan tidak tega untuk memecat mereka, kebanyakan dari mereka adalah tulang punggung keluarga.

"Tapi mereka berguna jika dilatih"ucap Haechan.

"Dan itu akan memghabiskan banyak uang"kata Hendery.

"Baiklah, lakukan apa yang ingin Hyung lakuka. Tapi berikan lebih untuk pesangon mereka, agar mereka bisa membuka usaha dengan uang itu"Haechan.

"Oke, Hyung keluar dulu dan bersihkan ingus kekasihmu itu"Hendery memandang jijik pada ingus yang keluar dari hidung Mark, lalu ia keluar dari ruangan.

"Aku harus mengerjakan ini"kata Haechan sambil membersihkan ingus kekasihnya dengan tisu.

"Tiduran di sofa ini, aku kerja sebentar"Haechan menidurkan Mark disofa. Dia menggulung lengan kemejanya sebelum duduk di meja kerjanya dan memulai pekerjaan.

Daddy And Mommy [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang