"Daddy Echan bukan anak kecil yang harus selalu diawasi, Mae tolong bilang ke Daddy. Echan sudah hampir dewasa Dad"pagi hari di kediaman keluarga Seo, suara cempreng Haechan terdengar."Kau belum legal sayang, Dad hanya takut kau kenapa-napa. Ayolah fullsun turuti Daddy"bujuk Johnny pada anaknya yang cemberut dengan pipi tembam yang mengembung lucu.
"Tapi Dad yang akan tinggal bersama Echan juga belum legal, bukannya sama saja"Haechan masih terus berusaha membantah.
"Tapi dia lebih dewasa, Daddy yakin dia bisa menjaga anak beruang Daddy yang imut ini"Johnny mencubit pipi Haechan, gemas dengan tingkah anaknya.
Haechan itu manja banget kalau udah bareng Daddy sama Mae nya, hanya saja kalau udah bareng sama sahabatnya dia jadi galak dan sedikit bar-bar. Segala macam umpatan akan keluar dari mulutnya kalau dia udah marah dan ribut sama temennya. Tapi tenang, dia gak pernah ngomong kasar di depan orang tuanya.
"Jadi maksud Daddy, Echan kekanak-kanakan gitu"Haechan menatap tajam pada Johnny, kesal dengan ucapan Daddy nya.
Johnny menghela napas, sepertinya dia salah bicara. Sedangkan Ten yang sedari tadi menyiapkan sarapan sudah sangat malas mendengar perdebatan ayah dan anak itu. Jadi setelah semua makanan tertata rapi di meja makan, dia menghampiri suami dan anaknya yang masih adu mulut dengan Johnny yang terlihat semakin frustasi. Mereka duduk di sofa depan TV yang lumayan dekat dengan dapur.
"Jika kalian masih berdebat, maka bersiaplah mendapa hukuman"ucapan Ten mampu menghentikan mereka dan segera memasang wajah memelas pada Ten agar tidak dihukum, hukuman yang diberikan Ten itu sungguh menguras tenaga.
Melihat wajah memelas Johnny dan Haechan membuat Ten ingin memekik gemas dan muntah secara bersamaan, gemas pada Haechan nya yang imut dan ingin muntah melihat Johnny yang bersikap imut.
"Sudahlah ayo sarapan"ajak Ten sambil berjalan ke meja makan diikutu oleh Johnny dan Haechan yang tersenyum karna tak jadi di hukum membersihkan Rumah oleh Ten.
.
.
.Setelah sarapan, mereka bersiap untuk pergi kerumah keluarga Jung dengan suasana hati Haechan yang buruk, Ten hanya menghela napas melihat Haechan yang masuk kemobil dengan wajah suram dan menggerutu tak jelas.
"Full Sun Mana senyumnya, kita akan kerumah Mama Tae, harusnya Echan senang karena mama Tae akan membuatkan Echan banyak kue"ucap Ten menoleh pada Haechan yang duduk di kursi belakang.
"Iya Mae Echan senang"Haechan tersenyum lebar "Tapi Echan masih marah pada Daddy"Lanjutnya dengan menatap tajam Johnny yang sedang menyetir.
Johnny hanya terkekeh mendengar ucapan anaknya dengan masih fokus menyetir, Tak membutuhkan waktu lama mobil mereka memasuki Rumah keluarga Jung. Johnny menyerahkan kunci mobil pada pelayan pria yang bertugas memarkirkan mobilnya di Basement Rumah tersebut setelah ia, Ten, dan anaknya turun dari mobil.
Haechan langsung memeluk Taeyong yang menyambut mereka di depan pintu. "Echan rindu Mama Tae"ucapnya sambil mengeratkan pelukannya pada Taeyong, Taeyong membalas pelukan Haechan tak kalah erat dia gemas dengan anak sahabatnya.
"Haechan tak merindukan Papa"Jaehyun yang sedari tadi ada dibelakang istrinya merentangkan tangannya agar di peluk Haechan, Tapi bukannya pelukan yang Jaehyun dapat melainkan tatapan tajam Haechan.
"Papa dan Daddy sama saja, Haechan marah"ucapnya sambil menggandeng Mea dan Mama nya masuk kedalam rumah, meninggalkan Jaehyun dan Johnny di depan pintu.
"Apa yang kau katakan pada anakku, sialan. Kenapa dia tidak memberiku pelukan"kesal Jaehyun yang malah marah pada Johnny.
"Dia anakku kalau kau lupa dan kenapa kau marah padaku, aku juga sedang kesal karna didiami Haechan sedari tadi"Johnny sangat ingin mengumpati Jaehyun karena sudah berani mengakui beruang mungilnya sebagai anaknya.
"Ayo masuk, nanti aku jelaskan kenapa beruang itu marah, tapi menurutku tanpa ku jelaskan kau pasti sudah tahu"Johnny masuk meninggalkan Jaehyun yang tambah kesal.
"Sebenarnya siapa tuan rumah disini"gerutu Jaehyun dan menyusul Johnny.
Setelah sampai diruang tenga, Haechan langsung duduk di samping Jeno yang sedang memainkan ponselnya, sedangkan Mae dan Mamanya pergi ke dapur untuk menyiapkan cemilan.
"Hei Jeno jung, lo tau gak sih"
"nggak"Jeno memotong ucapan sahabatnya itu.
"gue belum selesai bicara Jenojing"maki Haechan, dia sedang kesal malah dibuat tambah kesal.
"Mulut lo itu pengen gue kasih cabe rasanya"Jeno masih fokus memainkan ponselnya, membuat Haechan tambah kesal.
Tak lama, Johnny dan Jaehyun datang lalu duduk di sofa bersama Jeno dan Haechan, di susul Ten dan Taeyong yang membawa cemilan dan juga minuman.
"Mark mana?, biar kita bisa mulai ngebicarain rencananya Johnny"tanya Jaehyun pada istri nya yang duduk di samping Ten.
"Itu orangnya, sini Mark duduk samping Jeno"akhirnya Mark yang baru turun dari lantai atas langsung duduk disamping Jeno, Jadilah Jeno ditengah antara Haechan dengan Mark.
"Astaga Bear, Papa tak ikut campur rencana Daddy mu itu. Sebagai teman yang baik Papa hanya mendukungnya"ucap Jaehyun pada Haechan yang masih cemberut.
"Sudahlah, aku ingin membicarakan sesuatu"Johnny berucap menghentikan Jaehyun yang sedang membujuk Haechan.
"Jadi Echan nya Daddy, kau sebentar lagi masuk sekolah lagi setelah liburan panjang. Haechan meminta pada Daddy ingin tinggal di apartemen agar tidak kesepian saat Dad dan Mae bekerja"Johnny berucap dengan lembut agar anaknya mengerti.
"Kau masih baru akan masuk Kelas 2 senior high school dan Dad khawatir padamu, kau juga butuh teman agar tidak kesepian di Apartemen. Jadi Seo Haechan persyaratannya tinggal bersama Mark di apartemen atau tetap tinggal di rumah"lanjut Johnny dan menunggu jawaban anaknya.
Haechan melihat Mark "Apa Mark hyung mau tinggal bersamaku?"Haechan berharap Mark mengatakan Tidak. Tapi yang dia lihat Mark malah menganggukkan kepala dengan santainya.
"respon macam apa itu dan sialnya kenapa dia mau"batin Haechan.
"Mark pasti mau Haechan, dia sebentar lagi akan jadi siswa akhir dan pastinya akan semakin sibuk di sekolahnya. Jadi tinggal di Apartemen bersamamu dekat sekolah lebih mudah untuknya"Jaehyun berkata sambil tersenyum penuh kemenangan pada Haechan.
"Aku yakin ada pemaksaan papa pada Mark hyung disini, tapi ya terserahlah. Karena aku pun membutuhkan tinggal di dekat sekolah untuk mengurus ekskul music"Haechan benar-benar tak bisa membantah lagi.
Jeno yang sedari diam berbisik pada Haechan "baik-baik sama Mark hyung lo" dengan nada mengejek yang membuat Haechan ingin menjambak rambut Jeno sampai botak.
Mendengar jawaban Haechan para orang tua sungguh senang, sepertinya ada udang di balik batu.
"Baiklah, kalian masuk sekolah hari Senin jadi mulai pindahan lusa aja. Hari sabtu pindah, untuk barangnya dicicil pindahin mulai besok"ucap Ten dengan senyum bahagia yang di respon hanya dengan anggukan kepala oleh keduanya dan sedikit senyum terpaksa dari Haechan.
"Jadi apa aku sudah boleh makan kue buatan Mama"Haechan melihat kue dengan mata berbinar.
Babay para pembaca tersayang
ヾ(〃^∇^)ノ
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Aléatoire"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]