Persiapan Menuju Ikrar Pernikahan

43.7K 3.7K 1.5K
                                    

"Pagi sayang"Mark mencium kening Haechan.

"Males yang mau bangun"Haechan semakin memeluk Mark.

"Kamu di ajak jalan-jalan sama Renjun"ucap Mark.

"Kok cuman Renjun, yang lain nggak ikut?" tanya Haecahan.

"Yang lain ada kerjaan sama Hyung di Kantor nya Papa sama Daddy"jawab Mark.

"Oh oke, siapin aja dulu semuanya. Khusus Cincin kita beli bareng, sama setelan jas nya juga kita yang pilih"kata Haechan sebelum mengecup rahang calon suaminya.

"KOK UDAH TAHU, SIAPA YANG NGASIH TAHU"kaget Mark.

"Lebay, kemarin nggak sengaja denger pembicaraan Hyung sama Jaemin, Renjun, Jeno, terus Lucas Hyung"ucap Haechan santai.

"Semangat ya, satu bulan harus beres loh"Haechan bangkit, mengambil handuk yang berada di meja samping tempat tidur. Setelah memakai handuk yang ia ambil, Haechan turun dari tempat tidur secara perlahan, pergi ke kamar mandi meninggal kan Mark yang masih kaget.

"Gue goblok"Mark mengatai dirinya sendiri, lalu pergi menyusul Haechan ke kamar mandi dengan tubuhnya yang tak tertutup apapun.

.
.
.

"Hyung, tadi malem di lantai dua berisik banget. Kayak ada orang jatuh"ucap Jaemin sambil membuat kopi untuk dirinya sendirinya.

"Oh itu, gue jatuh dari kasur. Di tendang Jeno"kata Lucas, membuat Jaemin mengangguk paham.

"Jeno, jalan lo aneh banget"Renjun yang sedang berada di sofa ruang tengah, menatap heran cara berjalan Jeno yang menuruni tangga.

"Gara-gara Lucas Hyung, gue nggak sengaja nendang dia Sampek jatuh dari kasur. Eh dia malah bales nendang gue"sungut Jeno.

"Chenle mana?"tanya Jeno, lalu duduk di sofa secara perlahan.

"Masih tidur"jawab Renjun.

"Astaga, sakit banget"ringis Jeno saat hendak duduk di sofa.

"Ya kalian juga aneh, segala main tendang-tendangan. Pantesan tadi malem ribut banget"ucap Renjun.

"Lucas sialan"umpat Jeno.

"Astaga, masih marah lo"kata Lucas yang membawa satu gelas susu dari dapur.

"Iya lah, gila lo. Nendang nggak kira-kira, padahal gue nggak sengaja"kesal Jeno.

"Ya maaf, gue kan kesel. Jadi balas dendam nya menjiwai banget"sesal Lucas.

"Udahlah, jangan deket-deket gue. Kesel gue sama lo"ucap Jeno.

"Kalian udah tunangan kan ya, gue mikirnya nanti kalau kalian udah nikah. Terus tetep selalu tengkar kayak gini, apa nggak cepet pisahnya"kata Jaemin.

"Iya bener, kalian harus ngurangin pertengkaran kalian ini"ucap Renjun.

"Di usahain"kata Lucas dan Jeno bersamaan.

"Bagus"ucap Renjun.

"Mama, mau Mommy"Chenle keluar dari kamar dengan rambut yang berantakan sambil memeluk boneka beruang kecilnya.

"Mandi dulu ya"Renjun menghampiri Chenle dan menggendong nya.

"Mending kita siap-siap, terus ke Apartemen nya Mark Hyung"ucap Jaemin.

"Iya"kata Lucas.

"Yaudah, gue sama Renjun ke Kamar dulu"ucap Jaemin dan pergi bersama Renjun dan Chenle ke kamar yang ia tempati.

Jeno dan Lucas bernapas lega saat Jaemin dan Renjun pergi. "Kok bisa turun tangga? Mau di beliin obat nggak?" tanya Lucas.

"Lapar, lo lama banget cuman bikin susu"Jeno langsung meminum satu gelas susu di atas meja, yang di bawa Lucas tadi.

Daddy And Mommy [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang