Kegiatan yang sangat menguras tenaga bagi Haechan. Dia dan kelompoknya sedari tadi seperti tak mempunyai waktu untuk beristirahat.
Banyak lomba yang mereka ikuti, berkat adanya Haechan sebagai penangung jawab kelompok serta anggota kelompok Haechan yang kompak, membuat mereka memenangkan hampir semua perlombaan yang di adakan.
"Capek?"tanya Mark pada Haechan.
"Capek banget"Haechan menjawab sambil bersandar dan duduk di bawah pohon pinggir lapangan sekolah yang rindang.
Haechan sedari tadi pagi sudah melakukan banyak kegiatan, mulai dari membangunkan dan memandikan Chenle. Membangunkan Mark dan menyiapkan baju untuk dirinya, Mark dan Chenle.
Haechan telat bangun, begitupun Mark. Mereka sudah sangat telat. Alhasil Haechan tak sempat membuat sarapan dan bekal. Mereka hanya makan roti panggang untuk Haechan dan Mark, susu dan biskuit bayi untuk Chenle.
"Ayok ke kantin, ini udah waktunya makan siang"ajak Mark pada Haechan.
"Bentar lagi, gue butuh istirahat. Chenle kemana?"tanya Haechan yang baru sadar kalau Chenle tak bersama Mark.
"Di bawa Jeno ke kantin duluan, kayaknya dia udah lapar"jawab Mark. Dan Haechan hanya mengangguk mengerti.
"Hyung ke kantin aja duluan, gue masih gak kuat buat jalan. Capek banget ngurusin mereka"Haechan berucap sambil melihat para siswa baru yang menjadi tanggung jawab Haechan, mereka duduk bersama sambil makan-makan untuk merayakan kemenangan.
Haechan tersenyum melihat kebahagiaan mereka, Haechan ingin bergabung tapi terlalu lelah. Haechan tak sadar bahwa Mark menatap Haechan dan juga sedikit tersenyum karna melihat Haechan yang tersenyum lebar kepa para kelompoknya.
Tanpa aba-aba Mark menarik Haechan dan menggendong Haechan ala koala, Haechan tentu saja kaget dengan apa yang dilakukan Mark.
"Hyung lo ngapain"pekik Haechan kaget, dia spontan mengalungkan tangannya pada leher Mark karna takut terjatuh.
"Gendong lo, katanya gak kuat jalan"ucap Mark santai dan berjalan dari lapangan menuju kantin yang agak jauh sambil menggendong Haechan.
Semua orang yang ada di lapangan berteriak histeris nelihat Mark yang menggendong Haechan, ada juga yang memvidio dan memfotonya.
Jika Mark berjalan tanpa perduli sekitarnya, berbeda dengam Haechan yang sudah menyembunyikan wajahnya yang memerah pada ceruk leher Mark dan mengeratkan pelukanya pada leher Mark.
Untungnya koridor yang merka lewati sedang sepi. Tapi saat Mark memasuki kantin, mereka menjadi bahan tontonan semua orang yang ada di kantin.
Mark mencari keberadaan Jeno, setelah melihat Jeno yang duduk dimeja agak pojok. Mark berjalan menghampiri Jeno yang memangku Chenle dan di sebelah kirinya ada Jaemin yang sedang menyuapi Chenle.
Setelah sampai di meja yang ditempati Jeno, Mark melihat wajah Lucas dan Renjun yang terlihat bodoh karna kaget, mereka duduk di hadapan Jeno dan Jaemin.
Mark menduduki dirinya di samping kanan Jeno yang terdapat satu kursi kosong. Dia duduk dengan Haechan yang masih ada di gendongannya, jadilah Haechan duduk di pangkuan Mark.
Haechan masih menyembunyikan wajahnya dengan mulut yang mengucapkan berbagai macam umpatan.
"Kenapa?"tanya Mark yang berucap tepat di telinga Haechan.
"Malu, banyak yang liatin"jawab Haechan pelan tapi masih bisa di dengar oleh Mark.
Mark melihat semua orang yang masih setia memperhatikan dia dan Haechan, melihat Mark yang menatap mereka seakan mengatakan "ngapain liat-liat". Para Murid yang memperhatikan Mark dan Haechan kembali pada kegiatan mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Acak"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]