Sinar matahari pagi masuk melewati jendela kamar Mark dan Haechan. Haechan yang masih tidur sedikit terusik dengan pergerakan anak kecil dalam pelukanya.
Chenle melepaskan pelukan Haechan padanya, dia merangkak naik ke atas tubuh Mark yang terlentang. Chenle tengkurap dia atas dada Mark yang naik turun, lalu mendekati wajah Mark dan menggigit hidungnya dengan sedikit keras.
Mark membuka matanya karna gigitan di hidungnya dan berat di atas badannya. "Dy dy daddy"racau Chenle yang tertawa senang karna melihat Mark membuka mata.
Mark gemas pada Chenle, dia memeluk Chenle yang bergerak kesenangan. Tiba-tiba Chenle menggulingkan badannya dan terjatuh di tengah-tengah kasur dalam posisi terlentang lalu tertawa lagi.
"Dia ketawa terus, receh banget ya hahahaha"Mark tertawa mengikuti Chenle yang masih tertawa sambil bertepuk tangan.
Haechan masih tidur tak perduli dengan suara tawa dua orang di sampingnya. Tapi Haechan perlahan membuka matanya ketika pipinya di pencet-pencet oleh tangan mungil yang Haechan pikir sudah pasti tangan Chenle.
Chenle tersenyum memperlihatkan dua gigi kelincinya pada Haechan. "Selamat pagi, Chenle"Haechan menoel pipi Chenle.
"My my mommy"Chenle berkata sambil menepuk pipi Haechan.
"Astaga gue cowok kenapa di panggil Mommy"Haechan masih tak percaya dia dipanggil Mommy.
"Tapi kenapa dia manggil gue sama lo Daddy and Mommy ya"Mark berucap sambil mendudukkan dirinya bersandar pada kepala tempat tidur.
"Mana gue tahu, mending kita buruan siap-siap deh terus ke bawah ngecek cctv"Haechan bangkit dari tidurnya melihat Jam di samping tempat tidur.
"Udah jam 8 pagi, ini gimana cara mandiin dia"Haechan menunjuk Chenle yang berguling tak jelas sambil tertawa.
"Lo gak tahu caranya?"tanya Mark.
"Gue gak pernah mandiin anak kecil, lo kan punya adik tuh si curut Jeno. Pasti pernah dong mandiin anak kecil"jawab Haechan berharap Mark punya pengalaman memandikan anak kecil.
"Gue sama Jeno itu cuman beda setahun, mana bisa anak kecil mandiin anak kecil"ucap Mark yang membuat Haechan memberengut.
Chenle sudah duduk di tengah-tengah Mark dan Haechan, dengan tenang melihat perdebatan untuk siapa yang harus memandikan Chenle.
Tiba-tiba Chenle diangkat oleh Haechan, Mark mengikuti Haechan yang menggendong Chenle masuk ke kamar mandi. Mereka memutuskan memandikan Chenle bersama.
Haechan melepas baju Chenle lalu menaruh Chenle ke dalam bathtub yang berisi air tak terlalu dalam.
"Ini mau di sabunin pakek apa"tanya Haechan pada Mark yang berdiri di sampingnya.
"Pakek sabun lo aja, gue lihat sabun lo gambarnya buah-buahan. Pasti harumnya cocok buat di pakek anak kecil"Mark mengabil sabun Haechan dan berjongkok di depan bathtub. Memberikan sabun yang ia ambil pada Haechan.
Haechan menuangkan sabun cair berwarna pink ke tangannya dan menggosokkan pada tubuh Chenle. Chenle kegirangan bermain busa yang ditimbulkan dari sabunnya, saking senangnya dia mencipratkan air ke Mark dan Haechan.
"Kita sekalian mandi aja, udah basah gini kan"Haechan tanpa malu membuka kaos dan celana pendek nya di depan Mark, Haechan cuman makek celana dalem.
"Oh shit!!"batin Mark berteriak melihat tubuh Haechan yang hampir bertelanjang.
Mark masih sibuk menatap tubuh Haechan sampai pukulan di bahunya, menyadarkan Mark dari pikiran kotornya.
"Woy MARK JUNG!! MIKIRIN APA LO"suara Haechan menggema dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Sonstiges"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]