Hari sabtu siang, Haechan sudah dalam perjalanan ke apartemennya, di antar oleh Daddy dan Mae nya. Dia hanya membawa laptop dan tab di tas punggung yang dia pakai sekarang karna semua barangnya sudah tertata rapi di apartemennya.
Berterima Kasihlah pada Mae dan Mama Tae yang bersedia membereskan semuanya, agar Haechan dan Mark tinggal menempati Apartemen mereka.
"Ayo turun"ajak Johnny yang sudah memarkirkan mobilnya di basement apartemen tersebut.
Ten dan Haechan turun dari mobil, mengikuti Johnny yang menghampiri Jaehyun, Taeyong, Mark dan Jeno yang sampai duluan sedang menunggu di dekat lift. Setelah itu mereka bersama-sama menuju lantai 5 apartemen. Di lantai 5 hanya ada 4 buah apartemen, jadi sudah di pastikan apartemen yang ditempati Haechan dan Mark bisa di bilang luas.
Jaehyun memasukkan sandi untuk membuka pintu apartemen di hadapannya. "0602 itu sandinya, kalian bisa mengubahnya nanti"ucap jaehyun pada Mark dan Haechan.
Mereka semua memasuki apartemen tersebut "Wow, Daddy memebelikan aku apartemen semewah ini"Haechan takjub melihat bagian dalam apartemen yang akan ia tempati.
"Daddy membelinya dengan Jaehyun, ingat ini milik mu dan Mark"ucap Johnny mengingatkan Haechan.
Mark mengelilingi tempat yang akan ia tinggali. "ada dua ruangan yang bisa dijadikan kamar, kenapa kamarnya hanya ada satu dan untuk apa ruangan baca itu" Mark bertanya setelah melihat semua ruangan yang ada di apartemen tersebut.
"karena di dalam ruang baca tak ada kamar mandi, jadi kita tidak menjadikannya kamar"Jawab Taeyong.
"Tapikan ada kamar mandi dekat dapur"Haecham menunjuk pintu kamar mandi dekat dapur.
"Itu untuk tamu"ucap Ten
"Satu kamar berdua cukup, lagipula kamar utama cukup luas untuk kalian. Ada kamar mandi dan Walk-in closet disana"jelas Taeyong.
Para ayah hanya menonton perdebatan sambil meminum kopi yang mereka beli sebelum berangkat, dan Jeno yang menikmati keributan di depannya.
"Kasurnya juga luas untuk kalian berdua"tambah Ten.
Mark dan Haechan sungguh sangat kesal. "ya sudah kami akan pulang, kalian istirahat aja. Lusa kalian sudah masuk sekolah"Jaehyun berdiri lalu memberikan pelukan pada Haechan.
"Sebenarnya anak papa itu siapa, kenapa Haechan yg di peluk?"tanya jeno, tapi malah diabaikan oleh Jaehyun yang berjalan menuju pintu.
Para orang tua sudah keluar, "babay Echan"pamit Jeno sambil mecubit pipi Haechan.
"Sakit begok, lo mau gue lempar dari lantai 5"desis Haechan, dia sudah siap menjambak Jeno tapi Jeno berhasil melarikan diri menyusul orangtuanya yang mungkin sudah sampai di depan lift.
.
.
.Hening, itulah yang terjadi. Mark dan Haechan tak berbicara satu katapun. Padahal hari sudah sore. Mereka berdua duduk bersebelahan di atas kasur, tapi sibuk dengan urusan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Losowe"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]