*Flashback
.
.Haechan tidak bisa tidur, padahal hari sudah larut. Dia terus memikirkan bagaimana bisa Maenya hamil. "Ayo kita tanya Mae"Haechan meloncat untuk turun dari kasurnya.
Haechan berjalan keluar kamarnya, dia melihat pintu kamar yang tertutup rapat di hadapannya. "Lucas Hyung pasti udah tidur"guman Haechan.
"DADDY!!MAE!!"haechan mengetuk pintu kamar Daddy dan Maenya yang berada di lantai satu rumahnya. Untung rumah Haechan tidak terlalu luas, jadi dia tidak takut keluar kamarnya malam-malam.
"Sayang, kenapa belum tidur?"tanya Johnny setelah memebuka pintu kamarnya.
"Echan mau Mae"jawab Haechan dan langsung masuk ke kamar orangtuanya.
"Sini sayang"Ten menepuk kasur, membuat Haechan langsung naik ke kasur dan langsung memeluk Maenya.
"Apa yang mau ditanyain?"tanya Ten.
"Hehehe, Mae tahu aja kalau Echan mau tanya-tanya"Haechan tertawa.
"Johnny sini, kenapa malah berdiri disitu"perintah Ten pada suaminya yang masih berdiri di dekat pintu kamar.
"Maee, nggak boleh panggil nama. Harus panggil Daddy"rengek Haechan.
"Oh iya, maaf ya sayang"Ten mengelus rambut Haechan.
"Tidur, udah malem"Johnny yang baru naik ke atas kasur langsung memeluk anaknya yang tidur membelakangianya.
"Mae, gimana cara Haechan ada di perut Mae?"tanya Haechan, membuat Johnny tersedak ludahnya sendiri.
"Astaga Bear, pertanyaan macam apa itu"ucap Johnny.
"Daddy diam, Echan nanya ke Mae bukan Daddy"kata Haechan.
"Masak kamu nggak belajar biologi sih sayang, kan dipelajaran itu udah di ajarin gimana caranya bikin anak"jelas Johnny.
"Daddy, maksud Echan bukan itu. Mae kan laki-laki, kok bisa hamil gitu loh"kata Haechan dengan mata yang melirik sinis Daddynya.
"Oh"guman Johnny dan semakin mengeratkan pelukannya pada Haechan.
"Belum saatnya Echan tahu, nanti ya. Kalau Echan udah nikah, Mae pasti kasih tahu"ucap Ten.
"No, Echan penasaran Mae"kata Haechan sambil mengelus perut Ten.
"Echan, laki-laki bisa hamil itu anugerah. Untuk bisa hamil, Mae harus ngelewatin banyak operasi dan mengkonsumsi berbagai macam obat yang memang khusus dibuat. Nggak sedikit uang yang keluar untuk itu semua, pas waktu hamil, Mae juga harus dengan hati-hati ngejaga janinnya. Karena kalau terkena guncangan sedikit aja, bayinya bisa ilang"jelas Ten.
"Ngelewatin itu semua nggak mudah sayang. Makanya Mae belum siap ngeliat kamu tersiksa melakukan semua hal itu suatu hari nanti, di mana saat itu udah waktunya kamu ngelakuin itu semua. Saat kamu sudah menikah dengan laki-laki dominan, tapi kalau kamu nikah sama perempuan kamu nggak perlu ngelewatin itu semua sayang"Ten mencium kening Haechan.
"Echan sayang Mae, Echan mau kayak Mae yang bisa bertahan ngelewatin itu semua sampai Echan lahir"Haechan mencium Pipi Maenya.
"Sehat terus ya Mae, biar nanti kalau Echan bisa hamil. Mae bisa main sama anak Echan"Haechan tersenyum, lalu menyamankan posisinya di pelukan Ten.
Haechan tertidur, dia tidur dengan nyenyak setelah tahu bagaimana caranya laki-laki bisa hamil.
"Itu masih lama sayang, anak Mae masih kecil gini masak udah mau ngasih cucu"Ten tertawa pelan, tapi ada satu dua tetes airmata yang jatuh saat dia memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]