"Ini rumahnya? Nggak salah kan ya"tanya Renjun pada Jaemin untuk memastikan.
"Udah pencet aja bell nya, kalau salah rumah kita pergi"kata Jaemin yang langsung memencet bell.
"Berisik"
Lucas membuka pintu dengan penampilan yang sungguh berantakan karena baru bangun tidur.
"Pagi buta kayak gini ngapain namu kerumah orang"ucap Lucas yang sepertinya nyawanya belum terkumpul.
"Galak banget lo, baru aja ketemu setelah kurang lebih setahun nggak ketemu"dengus Jaemin.
"Tumben banget orang Kanada bisa ngerti dan pakek bahasa Korea"Lucas mengucek matanya.
"Hyung, siapa yang namu"Jeno akhirnya keluar rumahnya karena Lucas yang agak lama diluar.
"Jeno, akhirnya lo keluar. Ini Lucas Hyung nyawanya belum ngumpul daritadi"ucap Renjun.
"Heh, bangun. Buka matanya"Jeno menepuk-nepuk pipi Lucas.
"Ngantuk, itu tamunya suruh masuk aja. Dari Korea kayaknya"Lucas memeluk Jeno dari samping dan menenggelamkan wajahnya di pundak Jeno.
"Maaf ya, kalian pasti capek. Kamar kalian ada di lantai satu, jadi bisa kan bawa sendiri kopernya"ucap Jeno.
"Ngapain minta maaf, ayo masuk. Biar Jaemin yang bawa kopernya"Renjun masuk dengan Jeno yang masih di tempeli Lucas.
"Sialan, malah dijadiin babu gue. Untung Renjun, untung sayang"gerutu Jaemin.
"Kalian tidur aja, masih pagi banget ini. Nanti gue bangunin"ucap Jeno, mereka sampai di depan kamar yang akan ditempati Jaemin dam Renjun.
"Oke, makasih ya"kata Renjun.
"Sama-sama, kalau gitu gue balik ke kamar"kata Jeno dan berlalu pergi ke kamarnya.
.
.
."Haechan ayo nikah"
"Goblok, masak ngajak nikah kayak ngajak beli gorengan"
"Ulang-ulang. Haechan Hyung sayang Haechan, sayang anak kita juga. Jadi apa kamu mau nikah sama Hyung"
"Anjing, ngajak nikah kok ya susah banget"
Mark mengacak rambutnya frustasi, dia sedang berada di lantai satu Apartemennya di Kanada. Sedangkan Haechan dan anaknya berada di kamar lantai dua.
Dengan kotak cincin di tangannya, dia sedari tadi berlatih untuk melamar Haechan.
"Punya pacar kok goblok, tapi yaudahlah. Yang penting dilamar"Haechan melihat kelakuan Mark sedari tadi dari lantai dua. Dia bisa melihat tingkah Mark yang berada di ruang tengah dari lantai dua karena model apartemen Mark yang hampir sama seperti apartemen Lucas.
Haechan tadi keluar kamar untuk mencari Mark, dia pikir Mark pergi ke Rumah Jeno dan Lucas lebih dulu. Tapi dia malah menemukan Mark yang berbicara sendirian dengan kotak cincin ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Aléatoire"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]