Mark dan Haechan sudah berada di depan pintu ruman Keluarga Jung. Mereka masih tak masuk kedalam karena Haechan yang takut.
"Gak usah takut, lagian lo ngapain takut sih. Kita kan gak salah"ucap Mark.
Haechan masih terus memeluk Chenle dengan erat, tangan kecil Chenle menepuk pipi Haechan dengan lembut dan ia tersenyum pada Haechan. Sepertinya Chenle berusaha membuat Haechan tenang.
"Pencet gih bell nya"perintah Haechan.
Mark memencet bell dengan persaan sedikit aneh, "inikan rumah gue kenapa gak langsung masuk aja"pikir Mark.
Tak lama setelah bell berbunyi, pintu rumahnya dibuka oleh Taeyong. "Kalian kenapa pulang? ada yang ketinggalan?"tanya Taeyong, dia masih belum sadar akan keberadaan anak kecil di gendongan Haechan.
"Gak ada yang ketinggalan Ma, cuman ada yang mau kita bicarain ke Papa"jawab Mark.
"Dy Daddy"Chenle memanggil Mark dan tangannya menggapai-gapai Mark untuk meminta gendong.
"OH MY GOD!!! KALIAN HANYA TINGGAL BERDUA SATU MALAM DAN SUDAH PUNYA ANAK"Taeyong berteriak kaget melihat anak di gendongan Haechan.
Teriakan Taeyong membuat Chenle memberengut dan siap menangis, untungnya Mark dan Haechan langsung menepuk-nepuk pelan Chenle.
"Hei tak apa, Chenle nggak di marahin kok"ucap Haechan menenangkan Chenle agar tak menangis kencang.
"Jangan menangis"Mark menepuk pelan pundak Chenle.
"Ayok masuk dulu, kalian harus menjelaskannya pada Mama dan Papa"ajak Taeyong menghentikan adegan keluarga bahagia di depannya.
Mendengar itu Mark dan Haechan masuk ke dalam mengikuti Taeyong. Mereka duduk di sofa ruang tengah.
"Papa dimana Ma?"tanya Haechan, setelah menduduki Chenle di tengah-tengah dia dan Mark.
Tiba-tiba Jaehyun muncul setelah sedikit berlari dari lantai dua. "Echan mencari Papa? Tak marah lagi pada Papa? dan oh astaga kalian sudah memberi Papa cucu"tanya Jaehyun setelah sampai di depan Haechan dan Mark.
"Papa Duduk dulu"Taeyong menarik suaminya untuk duduk.
Chenle memanjat ke atas pangkuan Mark dan duduk menghadap pada Mark, menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Mark.
"Dy Dy takut"Chenle memeluk Mark, mendusal wajanhnya di dada bidang Mark. Dan Mark terlihat kaku karna tak terbiasa dengan anak kecil, dia takut untuk bergerak dan membuat Chenle terjatuh.
Melihat Mark yang seperti itu, Haechan ingin tertawa tapi dia tahan karna merasa kasihan pada Chenle, dia mendekat untuk mengambil Chenle.
"Chenle sini duduk dengan hyung saja"ucap Haechan membuat mata Chenle menatapnya dan sudah siap menangis.
"My Mommy bukan iyung"ucap Chenle masih sedikit tak lancar bicara.
"Tapi aku bukan Mommy kamu"ucapan Haechan sukses membuat Chenle menangis sambil berteriak Mommy.
"Iya baiklah, sini Chenle sama Mommy. Kasian Mark hyung belum terbiasa dengan Chenle"Haechan mengalah tapi Chenle malah semakin menangis.
"Dy bukan malk iyung"ucapnya masih dengan tangisan.
"Oke, sini duduk dengan Mommy karna bahaya. Lihat Daddymu masih kaku, My takut Chenle jatuh"ucap Haechan dengan lembut dan Chenle langsung berpindah pada Haechan.
Setelah Chenle pindah barulah Mark bisa bernapas dan merilekskan badannya yang kaku. Mark melihat Papa dan Mamanya yang terlihat tersenyum tak jelas.
Mark berdehem untuk menyadarkan Mama dan Papanya. "Aku menemukan Chenle di depan pintu apartemen, kami sudah mengecek cctv tapi tak ada pentunjuk siapa yang menaruh Chenle disana"Jelas Mark dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy And Mommy [Markhyuck]
Random"kata orang anak itu anugerah" "Anugerah kalau lo atau gue udah nikah kalau sekarang ini namanya musibah, Mark Jung sialan" "Jangan mengumpat di depan anak kecil Seo Haechan" . . .bxb🔞 [MarkHyuck]